Polisi Tepis Kabar Adanya Penculikan Anak di Pagak

Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo. (Toski D)
Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo. (Toski D)

MALANGVOICE – Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Malang memastikan beredarnya kabar dugaan penculikan anak yang terjadi di Dusun Druju, Telogorejo, Pagak, tidak benar atau hoaks.

“Kebenaran kejadian penculikan itu hoaks, tadi siang (Senin 2/3) anggota sudah melakukan kroscek serta melakukan pendalaman di lapangan,” ungkap Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo, saat dihubungi awak media, Senin (2/3) malam.

Baca Juga: Soal Kasus Penculikan Anak, Ini Tanggapan Kapolres Malang

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, kabar dugaan penculikan bocah yang berinisial TN tersebut masif diberitakan hendak diculik kawanan pencuri yang diduga mengendarai mobil yang diduga tidak bernopol dan ditumpangi oleh 7 cowok dan 1 cewek. Sedangkan yang dianggap hendak mencuri TN, diberitakan merupakan 2 orang pria yang mengenakan penutup wajah.

”Kami (anggota Satreskrim Polres Malang) sudah mendalami di lapangan, hasil koordinasi dengan perangkat desa dan beberapa saksi mastikan jika dugaan penculikan anak tidak ada atau tidak benar,” jelasnya.

Menurut Andaru, berdasarkan hasil penyelidikan petugas, Kepala Desa (Kades) Tlogorejo, Tasuwi, ketika dimintai keterangan oleh petugas kepolisian mengatakan jika dirinya hanya mendapatkan informasi dugaan penculikan anak dari Kepala Dusun (Kasun) Druju.

”Informasinya memang ada warga yang melihat kejadian itu (dugaan penculikan), tapi itu dipastikan bukan pencurian. Dia (TN) memang memiliki kebiasan ikut orang atau numpang kendaraan yang sedang melintas,” terangnya.

Belakangan diketahui, dugaan TN yang sering ikut kendaraan orang yang melintas itu, dilakukan hampir setiap hari saat yang bersangkutan pergi main. Bahkan tersiar kabar, jika TN juga memiliki keterbelakangan mental. Hal itulah yang membuat dirinya gemar ikut kepada siapa saja orang ataupun kendaraan yang melintas disekitar rumahnya.

”Informasinya memang seperti itu (gemar ikut orang), saat ini si anak (TN) sudah ada di rumah bersama orang tuanya,” ulasannya.

Lebih lanjut Andaru menjelaskan, dugaan kabar pemberitaan tidak benar tersebut, juga disampaikan oleh Atim selaku Kasun Druju. Dirinya sempat mendapat laporan dari orang tua TN tentang adanya kabar burung tersebut. Namun, saat dipastikan di lapangan, ternyata TN ada di rumah dan tidak ada warga setempat yang membenarkan adanya percobaan penculikan terhadap TN.

”Kejadiannya itu pas malam hari, saat itu dia (TN) sedang perjalanan pulang dari ngaji. Tapi pas mau ikut orang, dilarang oleh tetangganya yang mengira jika bocah itu hendak diculik,” ujarnya.

Meski demikian, Andaru menginstruksikan anggota Satreskrim Polres Malang dan Bhabinkamtibmas Polsek Pagak, untuk melakukan penyuluhan guna mengantisipasi adanya peluang tindak kejahatan.

”Anggota di lapangan sudah melakukan penyuluhan dan pendekatan terhadap masyarakat di sekitar tempat tinggal TN agar tidak mudah termakan isu penculikan,” tukasnya.(Der/Aka)