Polisi Malang Kota Ringkus Kelompok Curanmor Pasuruan

AKBP Singgamata beserta barang bukti komplotan spesialis curanmor. (deny)

MALANGVOICE – Penjahat spesialis kendaraan bermotor asal Pasuruan berhasil diringkus Sat Reskrim Polres Malang Kota. Lima pelaku berhasil ditangkap, yakni RI (21), warga Desa Gajahrejo, Purwodadi, MZZ (19), Wonoanyar Timur, Wonorejo, dan MH (31), RS (29), Hm (31), asal Desa Capang, Purwodadi.

Barang bukti motor hasil curian pelaku
Barang bukti motor hasil curian pelaku

Selain meringkus pelaku, polisi menangkap seorang penadah SPR (36), warga Martopuro, Kecamatan Purwodadi. Penangkapan lima pelaku dan penadah berawal dari tertangkapnya MZZ dan RS saat melakukan aksi di Jalan Dewandaru, Jumat (2/10) malam lalu. RS diamankan massa dan MZZ ditangkap petugas yang sudah lama mengintai.

Dari pengakuan kedua tersangka itu, muncul beberapa nama lain. Akhirnya, petugas meringkus semua pelaku di tempat persembunyiannya. Polisi menyita beberapa barang bukti, antara lain 7 sepeda motor hasil curian dan sepeda motor milik pelaku, dua buah celurit, puluhan kunci T, 15 STNK motor, puluhan plat nomor dan sabu-sabu seberat 1,3 gram.

Kapolres Malang Kota, AKBP Singgamata, mengungkapkan, semua pelaku merupakan satu kelompok itu diduga melancarkan aksi lebih dari 32 TKP selama 2 – 3 bulan. “Satu pelaku kami lumpuhkan kakinya dengan timah panas karena melawan petugas saat ditangkap,” katanya saat gelar kasus, siang tadi, di Mapolres Malang Kota.

Modus yang digunakan pelaku dengan mengincar kendaraan parkir dan membobol motor dengan kunci T, tidak menutup kemungkinan melakukan pencurian dengan kekerasan saat korban melawan. Motor hasil curiannya dijual kepada penadah seharga Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta per unit.. “Mereka sering beroprasi di wilayah Kota Malang termasuk Lowokwaru dan Blimbing,” lanjutnya.

Mengenai barang bukti sabu, Singgamata mengatakan, akan bekerja sama dengan Sat Reskoba Polres Malang Kota untuk mengetahui keterlibatan pelaku sebagai bandar atau tidak. “Yang jelas kasus ini masih kami dalami. Meski kasus curanmor sudah menurun tapi kami masih akan terus melawan dan memberantas,” tegas Singgamata.