Polemik Unikama Berbuntut Bentrok, Mahasiswa Dibawa ke Rumah Sakit

Suasana mulai kondusif. (Istimewa)
Suasana mulai kondusif. (Istimewa)

MALANGVOICE – Polemik antara dua kubu di Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) semakin memanas. Massa pendukung tiap kubu sempat bentrok di kampus, Selasa (27/2).

Akibatnya
tiga mahasiswa menggalami luka-luka. Salah satunya agak parah sehingga dibawa ke rumah sakit. Sampai berita ini dimuat, MVoice sedang menunggu informasi nama-nama korban dari pihak kampus.

Asal mula bentrok massa terjadi setelah Cristea Frisdiantara bertemu Rektor Dr Pieter Sahertian di ruangan Rektorat Unikama. Keduanya saling klaim dan merasa sama-sama benar dan punya hak atas Unikama, saat itu terlihat bersitegang.

Cristea pun meminta Pieter Sahertian meninggalkan ruangan dengan alasan sudah dipecat. Sedangkan Pieter ngotot bila Cristea tak berhak memecat karena SK Kemenkumham yang dipegang cacat hukum. Saat ini masih digugat di PTUN Jakarta.

Di sisi lain Cristea minta ruang yayasan yang disegel kubu Pieter dibuka. Pieter menyanggupi dengan syarat SK pemecatan rektor dan pengangkatan Pjs Rektor dicabut. Namun kesepakatan ini tak menemukan titik temunya. Alhasil suasana kian panas. Massa akhirnya bentrok.

Rektor Unikama, Dr Pieter Sahertian menyayangkan insiden ini. Dia menjelaskan, insiden ini dipicu oleh pemecatan Cristea Frisdiantara yang mengklaim sebagai Ketua PPLP-PT PGRI.

Menurutnya, Cristea tak seharusnya mengeluarkan surat keputusan (SK). Apalagi sampai membuka kantor yayasan lalu mengubah struktur rektorat sampi gugatan di PTUN.

“Tak seharusnya pak Cristea itu mengeluarkan SK,” tandasnya.(Der/Aka)