Poktan Hulun Hyang Kembangkan Budidaya Taman Edelweiss

Bunga Edelweiss yang ada Taman Edelweiss, (Bagus/Mvoice).

MALANGVOICE – Edelweiss atau bunga keabadian menjadi salah satu bahan penting untuk upacara adat warga Tengger yang berada di lereng Gunung Bromo.

Hal itu membuat tanaman yang tumbuh liar di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) tersebut, sering diburu warga untuk kebutuhan upacara adat seperti Yadnya Kasada, Yadnya Karo dan lainnya.

Tentu lambat laun dengan kebutuhan masyarakat Tengger yang semakin meningkat, bunga yang dilindungi pemerintah melalui undang-undang itu akan terancam kelestariannya apabila tidak dilakukan konservasi.

Menyadari itu, perlu ada konservasi bunga Edelweiss. Warga Wonokitri, Tosari, Pasuruan, Jawa Timur, membentuk kelompok tani bernama Hulun Hyang yang berdiri sejak 2017 silam.

Selama beberapa tahun kelompok tani Hulun Hyang mengembangkan tempat pembudidayaan bernama Taman Edelweiss.

Bunga Edelweiss, (Bagus/Mvoice).

“Kami budidayakan mulai benih sampai tanaman berbunga. Lalu, bunga kita olah juga menjadi kerajinan tangan yang cukup menarik,” ujar Ketua Kelompok Tani Hulun Hyang, Teguh Wibowo, Sabtu (27/11).

Ada setidaknya 30 warga yang terlibat dalam pembudidayaan edelweiss tersebut.

Teguh menyampaikan dari rencana awal melakukan konservasi, kemudian dikembangkan menjadi tempat wisata dengan menambah beberapa jenis bunga Edelweiss.

Bunga yang dibudidayakan di Taman Edelweiss yang memiliki luas 1.196 meter persegi itu ada tiga jenis, pertama Anaphalis Javanica atau Edelweiss Jawa, Anaphalis Longifolia dan Anaphalis Viscida.

Souvenir dari bunga Edelweiss, (Bagus/Mvoice).

“Dari tiga jenis itu yang digunakan untuk kebutuhan adat warga hanya dua. Pertama Anaphalis Javanica atau Edelweiss Jawa dan kedua Anaphalis Longifolia,” kata dia.

“Resmi secara hukum dan memiliki izin untuk budidaya dari KSDA Jatim tahun 2018. Ini menarik bukan dari sisi wisatanya pada akhirnya saat kita butuh untuk adat tidak perlu ke daerah kawasan (TNBTS) cukup ke taman edelweiss,” sambungnya.

Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke taman edelweiss hanya perlu Rp10 ribu termasuk welcome drink. Lalu, yang ingin membawa Souvenir bunga edelweiss yang sudah dikemas unik dibandrol mulai harga Rp20 ribu sampai Rp50 ribu.

“Sebelumnya sempat tutup karena pembatasan selama pandemi Covid-19. Sekarang sudah mulai dibuka kembali sejak April 2021. Selama pembukaan sampai saat ini tertinggi kunjungan pada bulan Oktober 2021, tercatat 3.392 orang,” tandasnya.(der)