PJT I Malang Ikut Menyiagakan Dua Posko Check Point Mudik Terpadu

Petugas saat melakukan pengecekan kondisi kesehatan para pengunjung. (istimewa)
Petugas saat melakukan pengecekan kondisi kesehatan para pengunjung. (istimewa)

MALANGVOICE – Perum Jasa Tirta (PJT) I bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ikut menyiagakan dua Posko Ceck Point Mudik Terpadu untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di wilayah Jawa Timur.

Direktur Utama PJT I, Raymond Valiant Ruritan menyampaikan, dua lokasi posko itu ada di Bendungan Selorejo dan Bendungan Sutami, Karangkates. Sistemnya dengan memberikan konseling, pengecekan kondisi tubuh, dan screening bagi masyarakat sekitar.

“Posko bersama BUMN ini didirikan untuk memberikan informasi bagi masyarakat tentang pencegahan dan mitigasi risiko penyebaran Covid-19 khususnya di Wilayah Malang,” ucapnya, saat dikonfirmasi, Senin (27/4).

Menurut Raymond, di dua posko tersebut telah disiagakan tenaga medis dan non medis. Mereka melakukan pemeriksaan dengan mengacu pada protokol CoVid-19 yang ditetapkan Kementerian Kesehatan. Pengunjung atau masyarakat yang datang ke posko harus memperhatikan Physycal Distancing dengan jarak minimal satu meter. Sebelum dan setelah masuk posko, para pengunjung juga diminta untuk mencuci tangan menggunakan sabun pada sejumlah instalasi yang telah disiapkan.

“Disetiap Posko disiapkan tenaga medis dan non-medis, seperti di Selorejo, disana terdapat dua tenaga medis yang dibantu delapan belas tenaga non medis. Sedangkan di Posko Karangkates disiagakan dua tenaga medis dibantu delapan tenaga non medis. Para pengunjung diminta untuk menggunakan masker dan dilakukan screening awal dengan pengecekan suhu tubuh oleh tenaga non medis, petugas juga mencatat data pengunjung termasuk riwayat kontak dengan pasien atau wilayah zona merah CoVid-19,” jelasnya

Setelah itu, lanjut Raymond, petugas medis melakukan pengecekan kesehatan oleh petugas medis. Bagi pengunjung yang memiliki gejala klinis atau berisiko, petugas memasukkan sebagai Orang Dalam Pemantauan atau ODP dan memberikan informasi terkait karantina atau isolasi mandiri di rumah. Sedangkan untuk warga yang sehat, tetap diberikan informasi tentang pola hidup bersih dan langkah preventif mencegah penyebaran CoVid-19.

“Sejak dibangun posko di Selorejo pada akhir Maret hingga 23 April lalu, tercatat sudah ada 690 orang yang telah diperiksa, dari jumlah tersebut ada 90 orang masuk kategori ODP. Mereka selanjutnya dirujuk ke Puskesmas Ngantang, untuk diperiksa lebih lanjut, dan dipantau oleh Muspika setempat,” terangnya.

Sedangkan, tambah Raymond, untuk posko Karangkates dirinya lebih menekankan untuk proses screening para pelintas dari Malang menuju Blitar atau sebaliknya. Fungsi itu diterapkan, karena lokasi posko berada di jalan provinsi yang berbatasan dengan kedua kabupaten tersebut. Sejumlah penumpang kendaraan pribadi maupun bus diarahkan untuk melakukan screening pada posko tersebut. Dengan bekerja sama dengan Forkopimda Kabupaten Malang, kegiatan ini dapat berjalan tertib dan lancar.

“Di Karangkates telah memeriksa sebanyak 1.206 orang. Posko itu didirikan pada 13 April lalu. Kami tetap memberikan bantuan untuk pelayanan bagi masyarakat selama status masa darurat CoVid-19 ini belum dicabut oleh Pemerintah Pusat,” tukasnya.

Sebagai informasi, di kedua posko tersebut juga disiapkan kendaraan ambulance dan kendaraan operasional. Petugas posko juga dilengkapi dengan alat pelindung diri, seperti baju hazmat, kacamata pelindung, sarung tangan, masker, hand sanitizer, sabun cair, thermo gun, obat-obatan, hingga disinfektan.

Sebagaimana telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, bahwa BUMN menjadi salah satu bagian dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Indonesia. Untuk itu, PJT I, bersama sejumlah BUMN lainnya seperti PT. Petrokimia Gresik, PT. PAL, PTPN X, PTPN XI, PT. Telkom, PT. SIER mendirikan Posko Bersama BUMN l.(Der/Aka)