Pesan Cak Nun, Hidupkan Mainan Tradisional di Batu!

Warga Kota Batu tumplek blek di Lapangan Arjuno, Bumiaji. (fathul)

MALANGVOICE – Budayawan Emha Ainun Nadjib berpesan kepada Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko, agar menghidupkan kembali mainan tradisional.

Karena dalam mainan itu, kata Cak Nun, sapaan akrabnya, para waliyullah menitipkan pesan-pesan moral untuk penganut Islam di Indonesia.

Lagu Gundul-Gundul Pacul, misalnya, sambung Cak Nun, memberitahukan kalau semasa kecil tidak apa-apa gembelengan. ”Tapi kalau sudah nyunggi wakul, tidak boleh gembelengan lagi,” kata Cak Nun.

Pimpinan grup musik Kiai Kanjeng ini juga berpesan kepada ER, yang saat ini sudah “nyunggi wakul” seluruh warga Kota Batu, supaya menjaganya jangan sampai wakul ini tumpah sehingga isinya berceceran.

“Kalau wali kota bisa menjaga tanggung jawabnya, maka wali kota ini aji-nya lebih tinggi dari pada warganya, kalau tidak bertanggung jawab, aji-nya turun melebihi warganya juga,” papar Cak Nun.

Sementara itu, Pimpinan DPD Muhammadiyah Batu, Nurbani Yusuf, menjelaskan, Cak Nun merupakan sosok penggembala yang bisa membawa gembalaannya menuju jalan yang benar.

Cak Nun juga bisa membawa warga Indonesia menjadi ummatan wasathan (umat yang berada di tengah-tengah). Kata Nurbani, ummatan wasathan ini yang dipesankan Nabi Muhammad SAW agar bisa membawa kedamaian sesuai arti “Islam”.

“Kalau dulu ada orang tidak jilbaban, Cak Nun yang berseru pakailah jilbab. Sekarang jilbab sudah mengkerut, Cak Nun berteriak lagi, longgarkan. Inilah Cak Nun membawa ummatan wasathan,” tandas Nurbani.-

1 COMMENT

Comments are closed.