Perayaan Ultah, Menyusahkan atau Menyenangkan?

Heri Kiswanto

Oleh: Heri Kiswanto *)

MALANGVOICE-Mengamati secara langsung cara teman-teman di kampus dan anak muda zaman sekarang, khususnya saat merayakan hari jadi seseorang, mengingatkan kita pada kenangan masa kecil, ketika masih bermain lempar-melempar dan siram-siraman air. Fenomena tak lazim nan menggelitik patut dijadikan cerminan, dengan memperhatikan segi nilai dan etika pada perayaan hari jadi (ultah) yang kita ketahui bersama akhir-akhir ini.

Ketika melihat seorang teman sekelas dilempari tepung, telur dan air yang tidak tahu asalnya, hingga diikat ke pohon lalu dilaburi dengan cat atau bahkan pewarna yang melekat pada pakaiannya, menggambarkan potret anak muda saat ini perlu arahan dan masukan terkait suatu perayaan berlebihan yang mereka perlihatkan dan sebenarnya, kurang pantas untuk diikuti generasi selanjutnya.

Keusilan itu kadang malah menjadi tontonan dan ajang berfoto (selfie). Bagi saya ini kurang mengedukasi, bahkan miris kalau kita saksikan hal ‘kurang kerjaan’ ini sering terjadi di lingkungan kaum akademisi atau mahasiswa. Padahal momentum indah hari jadi bisa dirayakan dengan cara yang sewajarnya saja.

Apalagi dengan budaya anak muda yang gemar mengupload kejadian yang mereka anggap menarik dan unik untuk diabadikan hingga disebarkan di internet, serta diunggah dalam situs atau akun media sosial tanpa memperhatikan aspek kemanfaatan dari unggahan gambar atau foto tersebut.

Terlebih jika perilaku usil teman kita tidak memberikan dampak positif terhadap perkembangan dan olah bakat kalangan anak muda saat ini, maka akan berpengaruh kurang baik terhadap perilaku di masa depan akibat perayaan berlebihan tersebut menjadi kebiasaan yang selalu diulangi ketika perayaan hari jadi teman-teman kita. Sehingga berpengaruh signifikan terhadap kemandirian sikap bagi era kedepannya.

Semoga dengan seremonial (ultah) yang tidak berlebih-lebihan, membuat kita berfikir dewasa dan mengerti mana hal yang baik dan tidak perlu dilakukan. Demi mencegah hal-hal negatif, serta untuk kebaikan generasi muda, agar kelak menjadi generasi masa depan yang disegani dan dikagumi lingkungan dan masyarakat.

*) Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)