Pengelola Wisata Gunung Banyak: Korban Atlet Paralayang Berlisensi

Anggota Dewan Muara Enim Tewas Terjatuh Saat Paralayang

Jenazah Syaiful Iqbal Ashofa hendak dipindahkan dari RSU Karsa Husada Kota Batu menuju Instalasi Forensik RS Saiful Anwar Kota Malang, Kamis malam (5/10). (istimewa)

MALANGVOICE – Insiden tewasnya Syaiful Iqbal Ashofa (40), Kamis (5/10) kuat akibat faktor cuaca. Sebab, korban yang merupakan anggota DPRD Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan ini adalah atlet paralayang (paragliding) yang mengantongi lisensi resmi.

Pengelola Wana Wisata Paralayang Gunung Banyak, Bambang Harianto mengatakan, kecil kemungkinan insiden yang menewaskan Syaiful Iqbal Ashofa karena faktor human error atau kesalahan manusianya. Sebab, korban merupakan atlet profesional paragliding atau bisa disebut pilot paralayang.

“Mohon koreksi, (korban) bukan pengunjung paralayang tapi atlet yg sudah punya lisence,” kata Bambang dikonfirmasi MVoice melalui pesan singkat telepon selulernya.

Terpisah, penjaga launching Paralayang, Imam Muslimin (32) mengatakan, kejadian sekitar pukul 16.00 WIB. Korban mulai take-off pukul 16.00 WIB, dengan estimasi mengudara selama waktu 10 – 15 menit.

“Namun, tiba-tiba angin berhembus kencang saat itu. Diduga, hilang kendali atau ada kemungkinan parasutnya terlipat,” ujarnya.

Korban, lanjut dia, sempat tersangkut lebih dahulu di pohon pinus. Kemudian terjatuh ke aspal jalan dengan bagian kepala belakang terbentur lebih dahulu.

“Sebelum jatuh, korban tersangkut di pohon dulu. Helmnya terlepas kemudian baru jatuh ke aspal jalan,” jelasnya.

Imam menyatakan, saat itu tidak ditemui kendala apapun saat persiapan take off. Apalagi mengingat korban juga memiliki lisensi resmi sebagai penerjun profesional.

“Korban sudah punya lisensi penerjun. Memang kemungkinan besar (jatuhnya) ya karena faktor alam, Mas,” pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan, keluarga korban dari Blitar dan Malang telah mengurus administrasi pemulangan jenazah.

Dikatakan Setyo Hadi selaku pemulasaran jenazah, atas kesepakatan pihak kelurga, rencananya jasad korban akan dibawa ke RS Saiful Anwar Kota Malang untuk dimandikan.

“Lalu akan diberangkatkan ke kampung halaman di Muara Enim Sumatera Selatan melalui Bandara Juanda, Surabaya,” ujarnya singkat.(Der/Yei)