Pengamat: Toko Modern Sebabkan Oligopoli

Pengamat Kebijakan Publik UB, Haris el Mahdi

MALANGVOICE – Pengamatan Kebijakan Publik Universitas Brawijaya (UB), Haris el Mahdi, mengatakan, keberadaan toko modern yang tidak terkontrol di Kota Malang menyebabkan terjadinya oligopoli ekonomi pada tataran tertentu.

Ia melihat market share antara pasar tradisional dan pasar modern saat ini dalam kondisi ketimpangan yang tinggi, dengan efek mulai tumbangnya satu persatu toko kelontong di kampung.

“Saya melihat gejala seperti itu sudah terjadi dimana oligopoli merangsek di Kota Malang,” kata Haris kepada MVoice, beberapa menit lalu.

Selain dari sisi ekonomis, toko modern juga abai terhadap ketentuan Peraturan Daerah No 8 tahun 2010 dimana salah satu pasalnya mengatur jarak minimal 500 meter dari toko tradisional ataupun antar toko modern.

“Faktanya kan banyak toko modern yang berdekatan dan itu butuh ketegasan pemerintah,” tandasnya.

Ia berharap agar Pemkot Malang tidak tebang pilih dalam menegakkan Perda mengenai pengelolaan toko modern baik dari segi jarak ataupun perizinannya.