Pengamat: Terlalu Sibuk Pencitraan, Paslon Sampai Lupa Beretika

Diskusi
Diskusi "Menjemput pemilihan kepala daerah beretika" yang diselenggarakan MCW dan Intrans Institute.(Miski)

MALANGVOICE – Pasangan Calon Kepala Daerah selama ini sibuk pencitraan di masyarakat, sehingga lupa beretika selama Pilkada.

“Belum tentu calon beretika, meski terlihat ramah saat di masyarakat,” kata Pengamat Politik, Haris El-Mahdi, dalam diskusi “Menjemput pemilihan kepala daerah beretika” di Omah Munir, Rabu (26/10).

Ia menyebut, ada empat hal yang harus diperhatikan dalam Pilkada Batu. Pertama, etika penyelenggara baik KPU dan Panwaslih. Apakah penyelenggara siap menjalankan tugasnya sesuai UU.

Kedua, Paslon harus juga menjaga etika, jangan sampai melakukan kampanye hitam dan politik uang.

“Selama ini calon menganggap lawannya sebagai musuh. Seharusnya dijadikan cerminan dan teman berdiskusi,” jelas akademisi UB ini.

Ketiga, Tim sukses (Timses) harus beretiket dan beretika. Haram hukumnya Timses bertujuan memeloroti calonnya.

“Tugas Timses membantu dan mensukseskan jagoannya, bukan memperkaya diri sendiri,” beber dia.

Keempat, pemilih juga jangan diam, tapi aktif mencari informasi masing-masing Paslon.

“Lihat track record dan visi misi calon. Jangan diam dan acuh, kalau dikasih uang baru mau nyoblos. Itu sama saja tidak beretika,” jelasnya.