Penderita Demam Berdarah Kota Malang Naik Signifikan

Husnul Muarif (enam dari kanan) saat berfoto bersama usai penandatanganan nota kesepakatan di RSI Aisyiyah.Husnul Muarif (enam dari kanan) saat berfoto bersama usai penandatanganan nota kesepakatan di RSI Aisyiyah.

MALANGVOICE – Sepanjang 2015, angka penderita demam berdarah naik signifikan dibandingkan 2014. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Malang, penderita demam berdarah sepanjang 2015 tercatat 278 kasus, tiga di antaranya meninggal dunia, naik 50 persen dari 2014 lalu dengan jumlah penderita 130 orang.

“Faktor anomali cuaca dan lingkungan sekitar yang kurang terawat menjadi salah satu penyebab,” kata Kabid Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif.

Husnul juga mengatakan, potensi demam berdarah ada di kecamatan padat penduduk seperti Sukun, Lowokwaru dan Klojen. Di 2016, Dinas Kesehatan Kota Malang menargetkan angka penderita demam berdarah bisa ditekan seminimal mungkin.

“Kalau ditiadakan sama sekali susah,” kata dia.

Beberapa upaya menekan angka penderita demam berdarah antara lain memperpendek jalur pengadaan foging. Jika dulu permintaan harus lewat dinas kesehatan, maka di 2015 permintaan bisa langsung ke puskesmas terdekat.

“Foging bisa dilakukan jika ditemukan jentik nyamuk sebanyak 10 persen dari total populasi penduduk,” kata dia.

Selain itu, pemerintah juga akan menambah jumlah alat foging ditiap kecamatan sebanyak masing-masing satu unit di tiap kecamatan.

“Tahun lalu masing-masing kecamatan diberi satu alat foging. Tahun ini diberi satu lagi. Sehingga total ada dua,” rincinya.