Pendapatan Sektor Wisata Kota Malang Tergantung di Kegiatan Hotel dan Kuliner

Kampung Warna-Warni Kota Malang, (dok MV).

MALANGVOICE – Pandemi Covid-19 yang berlangsung selama satu tahun lebih, hingga saat ini berdampak pada segala sektor, khususnya di bidang pariwisata yang saat ini mengalami penurunan cukup signifikan.

Terlihat di Kota Malang, berbagai macam kampung tematik yang sebelumnya menjadi ikon wisata kini menutup diri dan tak bisa dikunjungi.

Lantaran, ada beberapa kawasan yang sedang melakukan pembatasan, guna mengantisipasi penyebaran Covid-19, dan ada pula kampung tematik yang sedang kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk pengelolaan.

Sehubungan dengan itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata, (Kadisporapar), Kota Malang, I Made Wahyuni, mengatakan, pendukung pariwisata saat ini hanya pada hotel dan kuliner.

“Melihat kondisi saat ini (pandemi Covid-19), dari sektor pariwisata yang bisa diangkat ya kegiatan yang nuansa meeting. Seperti kegiatan yang dilakukan di hotel-hotel. Terutama kuliner di sore hari itu banyak yang memakai jasa untuk makan di Kota Malang,” ujarnya, Senin (31/5).

Selain itu, Ida menyampaikan, kampung Tematik yang ada, belum bisa mengangkat pendapatan di Kota Malang. Hal itu dilihat dari okupansi sebelum masa lebaran tahun 2021, hanya sebesar 10 persen.

“Dari data sebelum lebaran dan setelah lebaran saja, lebih bagus sebelum lebaran. Jadi okupansi selama lebaran hanya 10 persen,” tuturnya.

Ida menambahkan, alasan kampung tematik hingga saat ini mati suri, karena pengelola kampung masih membatasi diri di masa pandemi covid-19 demi keselamatan tiap-tiap keluarga yang ada di kampung tersebut.

Sebenarnya, kampung tematik di Kota Malang sudah memiliki fasilitas kesehatan maupun penerapan protokol kesehatan, salah satunya dengan membatasi pengunjung sebesar 50 persen, itu sudah diperbolehkan untuk buka.

Melalui kalender event yang dimiliki Disporapar Kota Malang, dimaksudkan untuk memberdayakan kampung-kampung tematik agar bisa kembali bergeliat.

“Memang tidak berharap banyak untuk adanya kunjungan ke sana (kampung tematik). Tapi yang penting bagi kita memaksimalkan seni di kampung itu yang notabene mereka yang paling memahami,” kata dia.

Lebih lanjut, untuk jumlah wisatawan yang datang ke Kota Malang saat ini memang mengalami penurunan yang cukup signifikan hingga 80 sampai 85 persen. Salah satu faktor penyebabnya, yakni wisatawan mancanegara yang memang belum diperbolehkan datang dan berkunjung karena pandemi covid-19.

“Vaksinasi bagi pekerja pariwisata sudah dilakukan sekitar 3.800 hingga 4.000an, separuhnya sudah divaksin. Jadi ini sangat membantu bagi mereka untuk meningkatkan imun, sehingga kepercayaan diri dalam memberikan pelayanan bagi wisatawan bisa lebih maksimal lagi,” tandasnya.(der)