Pembangunan Rumah Terdampak Gempa Ditarget Rampung Sebelum Lebaran

Kondisi rumah warga di Desa Majang Tengah, Dampit, yang terdampak Gempa. (Istimewa).

MALANGVOICE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang memastikan pembangunan rumah terdampak gempa bermagnitudo 6,1 di bagian selatan, bakal selesai sebelum lebaran.

“Saya bersama seluruh jajaran sudah rapat, dan sepakat untuk segera membangun 300 rumah terdampak gempa. Sebelum hari raya mereka sudah menempati rumah layak huni,” ucap Bupati Malang HM Sanusi, saat ditemui awak di Pendopo Agung, Jalan Agus Salim no.7 Kota Malang, Selasa (20/4).

Menurut Sanusi, 300 rumah tersebut tersebar di 378 desa di wilayah Kabupaten Malang, akibat adanya gempa, dan yang mengalami kerusakan kategori berat.

“Pemkab Malang sadar, jika diperlukan keterlibatan seluruh elemen bangsa untuk berpatisipasi dalam pembangunan desa di masa pandemi dan pemulihan desa pasca bencana,” jelasnya.

Untuk itu, lanjut Sanusi, dirinya meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Malang untuk ikut aktif dalam berprestasi dalam meringankan beban masyarakat yang terdampak adanya pandemi Covid-19 dan gempa tersebut.

“Kami tahu jika ada kepedulian seluruh elemen bisa bersama-sama untuk meringankan beban masyarakat itu,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang, Wahyu Hidayat mengatakan, untuk pembangunan 300 rumah terdampak dari 955 rumah tersebut akan menggunakan dana dari donasi-donasi yang telah masuk, dan dana siap pakai dari Belanja Tidak Terduga (BTT).

“300 rumah itu yang statusnya rusak berat, itu hasil dari mapping kami ada 955 rumah yang rusak, kita petakan rumah-rumah yang benar parah ya, kurang lebih ada sekitar 300 rumah yang parah, itu yang akan kami bangun dahulu, target kami sebelum Idul Fitri selesai,” katanya.

Untuk itu, lanjut Wahyu, Pemkab Malang bekerjasama dengan TNI-Polri untuk melakukan pembangunan 300 rumah tersebut agar sebelum hari raya mereka sudah bisa menempatinya.

“Untuk anggarannya kita tingkatkan, sebelumnya Rp 15 juta per rumah, sekarang menjadi maksimal Rp 25 juta per rumah dengan ukuran 6X8, kita buat lebih kokoh, agar jika ada gempa lagi tidak mudah roboh,” tukasnya.

Sebagai informasi berdasarkan data yang berhasil dihimpun dari BPBD Kabupaten Malang per tanggal 19 April 2021, yang terdampak gempa bermagnitudo 6,1 tersebut mengakibatkan kerusakan bangunan yang tersebar di 32 dari 33 kecamatan.

Dari 32 kecamatan Kabupaten Malang tersebut yang terdampak, Kecamatan Tirtoyudo menjadi wilayah terparah terdampak gempa, selanjutnya Kecamatan Dampit, dan Ampelgading.

Untuk kerusakan rumah warga sementara total ada sebanyak 10.482 unit, sedangkan bangunan sekolah ada 226 unit, fasilitas kesehatan (Faskes) ada 23 unit, dan bangunan tempat ibadah 233 unit, serta 159 fasilitas umum lainnya yang mengalami kerusakan.(der)