Pelaku UMKM, Kenali dan Atasi Lima Tantangan Ini Agar Bisnis Sukses

UMKM di Kota Malang sering hadapi tantangan soal pemasaran. (Istimewa)

MALANGVOICE – Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Malang mulai dari fashion makanan minuman hingga kerajinan tangan. Sampai saat ini, Dinas Koperasi dan UMKM Kota Malang mencatat, hanya 30 persen dari 70 ribu UMKM yang go-online.

Menurut informasi yng dirangkum MVoice dari #PahlawanDigital, Senin (6/11), ada lima tantangan yang dihadapi para pelaku UMKM saat ini:

1. Permodalan
Banyak dari pelaku UMKM yang yakin bahwa perusahaannya akan tumbuh dan dapat memperluas pemasaran, namun terkendala dari sisi modal yang terbatas. Bahkan sebagian dari UMKM masih belum tersentuh lembaga keuangan (bank), sehingga banyak juga dari UMKM mengambil jalan untuk memanfaatkan lembaga keuangan mikro walaupun dengan beban dan resiko yang cukup berat.

2. Distribusi​ ​Barang
Kurangnya channel untuk pendistribusian barang juga menjadi tantangan yang dihadapi oleh pelaku UMKM di Malang. Toko oleh-oleh, rekomendasi teman dan pemasaran dari mulut ke mulut bahkan menjadi channel favorit pelaku UMKM dalam memasarkan produknya. Kenyataan di lapangan, pelaku UMKM yang didominasi oleh generasi X ini hanya berfokus pada kualitas produksi barang. Sehingga terkadang distribusi menjadi kurang fokus dan ditempatkan pada nomor ke sekian.

3. Perizinan
Kepemilikan badan hukum yang jelas hanya dimiliki oleh segelintir pelaku UMKM. Mayoritas UMKM juga mengalami tantangan di bidang pengetahuan mengenai
aspek legalitas dan perizinan, termasuk persyaratan sampai dengan bagaimana proses yang ditempuh dalam proses pengurusannya.

4. Pembukuan​ ​yang​ ​Masih​ ​Manual

Kesulitan dalam memperhitungkan omzet, laba kotor sampai dengan laba bersih karena pembukuan yang masih manual seringkali menghambat bisnis pelaku UMKM untuk dapat berkembang dan scale up. Walaupun terkesan tata tertib pembukuan merupakan hal yang sepele, nyatanya dengan data pembukuan lah suatu
perusahaan bisa mengukur keberhasilan dan merencanakan strategi perusahaan
kedepannya.

5. Pemasaran​ ​Tidak Online
Lagi-lagi masih berkutat pada masalah pemasaran. Selain distribusi barang yang sangat terbatas, cara pemasaran online pun juga masih menjadi tantangan UMKM saat ini. Kurangnya pengetahuan sampai dengan adaptasi terhadap internet dan perkembangan teknologi yang dialami pelaku UMKM yang mayoritas didominasi oleh Generasi X ini, menjadi tantangan dan masalah yang harus dibantu oleh anak muda seperti kamu.

Dari lima tantangan tersebut yang saling berkaitan tersebut, dapat disimpulkan bahwa untuk menjembatani UMKM untuk bisa tumbuh dan berkembang secara bisnis maupun secara pemasaran, diperlukan suatu sinergi dan kolaborasi baik dari pemerintah, komunitas, media, industri sampai dengan akademisi.

Oleh karena itu, #PahlawanDigital akan terus berupaya membantu UMKM untuk go online sehingga visi presiden Jokowi Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai The Digital Energy of Asia pada 2020 dengan nilai transaksi mencapai 130 miliar dolar dapat tercapai.(Der/Yei)