Peduli Pendidikan Sejak 1996, Yayasan Budi Mulia Terbaik di Jatim

Viva Permadi menerima penghargaan.

MALANGVOICE – Satu lagi prestasi membanggakan diukir warga Kota Malang di kancah regional Jawa Timur. Yayasan Budi Mulia yang konsen terhadap pendidikan, dinobatkan menjadi peringkat satu yayasan nirlaba pemberi kontribusi berharga pada dunia pendidikan.

Pendiri yayasan, Viva Permadi, kepada MVoice, mengatakan sejak dibentuk tahun 1996, Yayasan Budi Mulia fokus membantu pendidikan anak yatim piatu dan warga tidak mampu.

Konsep itu bisa dibilang mendahului konsep Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan orang tua asuh yang muncul setelah masa reformasi.

“Awalnya yayasan ini memang kami dirikan untuk bakti sosial, membantu mereka yang tidak mampu dalam pendidikan,” kata Viva Permadi, beberapa menit lalu.

Ia menjelaskan, nilai lebih yayasan ada pada kebersamaan antara donatur dan para guru yang mengajar di SMP dan SMK Budi Mulia. Meski guru mendapat honor dari mengajar para siswa di dua lembaga pendidikan itu, uang hasil kerjanya di donasikan kembali untuk kepentingan yayasan.

“Inilah yang membuat tim juri tadi kagum, karena memang yayasan ini murni untuk membantu,” tandasnya.

Dua sekolah yang terletak di Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, itu memberikan pendidikan gratis bagi siswa SMP dan menjalankan konsep subsidi silang ditataran SMK.

“Namanya memang subsidi silang tapi dalam praktiknya, siswa yang mampu diimbau untuk berinfaq pada yang tidak mampu,” bebernya.

Pria yang akrab disapa Wiwie GV, itu menjelaskan, saat ini sebanyak 535 siswa SMP dan 305 siswa SMK dimana mendidik para siswa tersebut menjadi tugas sosial yang diemban yayasan.

Diceritakannya, pada awal berdirinya yayasan, Wiwie sempat bercerita meminjam teras milik warga untuk kegiatan belajar mengajar siswa.

Pada tahun 1998, ia berinisiatif menggelar acara amal bertajuk ‘Malam Dana’ di Taman Krida Budaya untuk mengembangkan yayasan tersebut. Beberapa artis ternama seperti Gito Rolies, Trie Utami, Titi DJ, dan sebagainya tampil tanpa bayaran dalam acara itu.

“Pada acara itu kita dapat dana bantuan sebesar Rp 150 juta, selanjutnya kami gunakan untuk membangun gedung sekolah,” ungkapnya.

Prestasi yang diperoleh Yayasan Budi Mulia, lanjut Wiwie, bisa menjadi contoh dan pelajaran masyarakat lain, bahwa membantu dalam dunia pendidikan tidak harus menunggu kebijakan pemerintah. Semua hal baik bisa dilakukan jika ada niat baik pengembangan pendidikan bagi warga yang tidak mampu.

“Sebenarnya prestasi ini bukan tujuan utama kita, ini hanyalah bonus saja, namun hal ini bisa menjadi pembelajaran atau motivasi bagi masyarakat lain, agar tumbuh Yayasan Budi Mulia lain di beberapa daerah,” pungkasnya.-