Pecah Rekor Dunia, Kedatangan Tarpin Disambut Keluarga dan Bupati

Pejalan mundur, Tarpin Iswahyudi, sambil menggendong anaknya, disambut Bupati Malang, Rendra Kresna. (Muhammad Choirul)
Pejalan mundur, Tarpin Iswahyudi, sambil menggendong anaknya, disambut Bupati Malang, Rendra Kresna. (Muhammad Choirul)

MALANGVOICE – Pejalan mundur, Tarpin Iswahyudi, akhirnya tiba di Malang, setelah menaklukkan puncak Gunung Semeru dan Bromo dengan cara berjalan mundur. Kedatangan Tarpin Selasa (1/11) disambut keluarganya, dan Bupati Malang, Rendra Kresna, di Pendopo Agung, Jalan KH Agus Salim No 7 Kota Malang.

Pendaki asal Tumpang ini langsung mendapat jabat tangan dari Rendra Kresna begitu memasuki area Pendopo. Tarpin pun tampak sumringah mendapat sambutan itu, sambil meraih anaknya, Walid Taqwa Abdulillah.

Pejalan mundur, Tarpin Iswahyudi, menerima penghargaan pemecahan rekor dunia. (Muhammad Choirul)
Pejalan mundur, Tarpin Iswahyudi, menerima penghargaan pemecahan rekor dunia. (Muhammad Choirul)

Tarpin sendiri, bersama rombongan tim SAR dan Komunitas Gimbal Alas Indonesia, tiba di Pendopo dengan kondisi basah kuyup. Hujan deras yang mengguyur Malang sejak siang, tak menyurutkan tekadnya melanjutkan perjalanan.

Tarpin akhirnya dipastikan memecahkan rekor dengan berjalan mundur sepanjang 298 km. “Ini bukan sensasi, hasil riset di Amerika Serikat menyebut, jalan mundur perlu fokus dan kestabilan tubuh,” kata Ketua Lembaga Prestasi Rekor Indonesia Dunia, Paulus.

Sementara itu, Rendra Kresna mengaku bangga atas torehan Tarpin. Dia menyerukan kepada Tarpin, agar tidak berhenti menelurkan prestasi demi prestasi untuk mengharumkan nama bhumi Arema di kancah internasional.

“Kami atas nama pemkab, memberi ucapan selamat sukses. Ini prestasi dunia. Saya katakan kepada Tarpin, ini prestasi kamu. Jangan berhenti menggapai puncak-puncak gunung di Indonesia,” tandasnya.