Para Inovator Berkumpul Bersama USAID APIK untuk Bahas Ini

Makers Meet USAID Adaptasi Perubahan Iklim dan Ketangguhan (APIK) di Ubud Hotel and Cottages (Tika)

MALANGVOICE – Sekitar 20 anak muda dengan ide cemerlang di bidang teknologi untuk perubahan iklim dan penanggulangan bencana, hari ini berkumpul di Ubud Hotel and Cottages, Kota Malang.

Mereka membahas mengenai inovasi dan teknologi yang bisa diaplikasikan dalam penanggulangan bencana dalam kegiatan Makers Meet.

Mohammad Fadli, Climate Information Services Advisor USAID Adaptasi Perubahan Iklim dan Ketangguhan (APIK) menjelaskan, pertemuan kali ini merupakan tindak lanjut dari meeting beberapa waktu lalu.

Meeting dengan mendatangkan para anak muda dengan ide dan inovasi teknologi untuk penanggulangan bencana.

“Minggu lalu hanya sebatas ide, tapi kali ini sudah ada peserta yang sudah membawa inovasi teknologi mereka,” kata Fadli kepada MVoice.

Fadli menjelaskan, penerapan teknologi bisa menjadi solusi dalam penanggulangan bencana hidrometeorologi, atau bencana akibat air. Misalnya saja, banjir dan tanah longsor.

“Jawa Timur termasuk tinggi untuk potensi bencana hidrometeorologi, karena banyak kota dan kabupaten yang berada dalam daerah aliran sungai (DAS) Brantas,” imbuh dia.

Laki-laki yang saat itu mengenakan kemeja bermotif kotak menjelaskan, kota dan Kabupaten Malang memiliki potensi yang cukup tinggi untuk bencana banjir dan tanah longsor.

“Kalau di Kota Malang itu banjir karena sistem drainase yang buruk. Sementara longsor kebanyakan ada di bantaran sungai Brantas. Pasalnya, warga membangun rumah di sempadan. Jadi ketika banjir, tanah tidak stabil dan longsor,” beber dia.

Kabupaten Malang, lanjut Fadli, rawan banjir dan tanah longsor karena topografi daerah ini berbukit.

“Banyak perbukitan yang bikin rawan banjir,” tandas dia.