Panen Padi Sehat, Dewanti: Mari Dijaga dan Disyukuri

Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko bersama jajaran Forpimda Kota Batu panen bersama padi sehat di Desa Pendem, Rabu (4/7). (Aziz Ramadani/MVoice)
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko bersama jajaran Forpimda Kota Batu panen bersama padi sehat di Desa Pendem, Rabu (4/7). (Aziz Ramadani/MVoice)

MALANGVOICE – Kota Batu punya padi sehat ramah lingkungan. Padi yang ditanam minim bahan kimia itu, Rabu pagi (4/6) dipanen secara simbolis oleh Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko dan jajaran forum pimpinan daerah (Forpimda) Kota Batu di area persawahan Desa Pendem Kecamatan Junrejo.

Padi yang dipanen itu ada di lahan seluas 40 hektare. Ikut memanen padi diantaranya, Ketua DPRD Kota Batu Cahyo Edi Purnomo, Kepala Dinas Pertanian Kota Batu Sugeng Pramono, l Camat Junrejo M. Adhim, Pabung Kodim 0818 Mayor Arm Chairul Arifin, dan Waka Polres Batu Kompol Nurmala.

Dalam sambutannya, Dewanti meminta petani padi tetap semangat menekuni usahanya. Sebab, ketersedian pangan merupakan sektor penting suatu daerah bahkan negara.

“Sektor pertanian jadi perhatian pemerintah. Semaju apapun suatu daerah atau negara, butuh pangan,” kata Dewanti.

Dewanti menambahkan, pemerintah memang masih terus berupaya mendorong pertanian semakin baik. Serta mensejahterakan petaninya. Pihaknya berjanji akan terus memberikan fasilitas untuk mempermudah kegiatan pertanian.

“Prioritas kan memberi kemudahan fasilitas petani,” sambung perempuan juga Ketua Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Cabang Malang Raya ini.

“Jika secara aturan dan teknis bisa, kami akan beli (beras petani Kota Batu) dengan harga yang sesuai. Jangan sampai petani dirugikan,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kota Batu menjelaskan, Momentum ini diharapkan terwujud Desa Pendem sebagai sentra padi organik Kota Batu. Hal ini juga seirama dengan misi Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, yakni desa berdaya kota berjaya.

“Program ini juga bertujuan meningkatkan kualitas sistem pertanian padi. Serra meningkatkan peran serta gapoktan (gabungan kelompok tani),” ujar Sugeng.

Sugeng menambahkan, besar harapan juga tercipta masyarakat yang bertanggung jawab atas pengelolaan lingkungan. Terutama meminimalisir penggunaan dan ketergantungan bahan -bahan kimia.

“Harapannya semakin meningkat kesejahteraan dan produktivitas petani,” tutup Sugeng.

Perlu diketahui, padi sehat adalah padi yang perawatan dan pemupukannya dilakukan dengan penggunaan minimal bahan kimia. Penggunaan pupuk organik membuat hasil panen sangat bagus. Jika tahun sebelumnya untuk satu hektare dapat memanen 6 ton, tetapi tahun ini mampu menghasilkan 8-9 ton per hektare. Rasa padi pun lebih punel dan beraroma.(Der/Aka)