Organda Pertanyakan Hasil Uji Coba Bus Sekolah

Bus Sekolah

MALANGVOICE – Keberadaan Bus Sekolah kembali menuai masalah. Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Malang mempertanyakan hasil uji coba yang hingga kini belum ada kejelasan.

“Uji coba itu hingga kini belum jelas sampai kapan batas waktunya,” kata Ketua Organda, Rudy Soesamto, kepada MVoice, beberapa menit lalu.

menurut dia, selama ini para supir angkutan kota (Angkot) juga mengadu terkait masalah uji coba yang belum ada kejelasan itu. “Keluhan yang masuk kepada kami terutama menyangkut pendapatan supir yang berkurang selama ini,” tukasnya.

Sementara Ketua Pengemudi Angkutan jalur Arjosari-Borobudur-Gadang (ABG), Toger, menegaskan, sopir angkot meminta kejelasan hasil uji coba bus sekolah yang sudah beroperasi awal 2015 lalu.

Menurutnya, pemerintah janji hanya mengoperasionalkan bus sekolah selama tiga bulan, setelah itu pengusaha angkot akan dikumpulkan lagi untuk mengetahui perkembangannya.

“Kami tidak menolak bus sekolah, tapi kami hanya ingin tahu bagaimana efektifitasnya, kalau memang tidak efektif, mengapa tidak dicarikan solusi lainnya,” katanya.

Selain itu, permasalahan lain juga muncul terkait rencana Pemkot Malang menambah mini bus sekolah bagi sekolah yang ada di pinggiran.

Menurut Toger, Pemkot Malang harus melakukan sosialiasi terlebih dulu kepada para supir angkot terkait rencana operasional mini bus.

Sebenarnya, sambung dia lagi, supir tidak mempermasalahkan jika mini bus tidak melewati jalur angkot, tapi kalau rutenya melewati jalur angkot, mereka akan protes.

“Hal itu jelas berdampak kepada sisi psikologis dan ekonomis supir angkot,” tegas Toger.

Sementara Wakil Ketua I Organda, Junaedi, berharap agar keberadaan mini bus sekolah tidak semakin membuat pendapatan supir angkot runyam, karena selama ini keberadaan bus sekolah berdampak pada operasional angkot,” katanya.