OJK Tekankan Pentingnya Pemahaman Literasi Keuangan

Kegiatan pemahaman literasi keuangan OJK. (Toski D)
Kegiatan pemahaman literasi keuangan OJK. (Toski D)

MALANGVOICE – Kurangnya pemahaman literasi keuangan saat ini dinilai dapat merugikan masyarakat dalam hal investasi bodong.

Hal ini disampaikan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang Widodo, saat dikonfirmasi awak media, Kamis (1/11).

Menurut Widodo, pemahaman literasi keuangan masyarakat sangat penting. Sebab di Indonesia, pemahaman literasi keuangan masih sangat rendah sekitar 35 persen. Jumlah ini sangat rendah jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN yang rata-rata 80 persen.

“Pemahaman ini penting agar masyarakat tidak mudah terpengaruh investasi yang irasional,” katanya.

Untuk itu, lanjut Widodo, dengan kehadiran literasi keuangan ini, diharapkan dapat dipahami oleh kalangan pelajar. Sebab, semakin memahami literasi keuangan masyarakat lebih cerdas dalam menggunakan jasa keuangan dan mengetahui data informasi mengenai perusahaan yang aman yang sudah dirilis OJK.

“Literasi keuangan ini akan kami masukkan dalam kurikulum dan buku pelajaran,” ucapnya.

Menurut data OJK Malang, tingkat literasi keuangan di Jawa Timur mencapai 75 persen.Tapi menurut Global Fintech literasi di Indonesia masih mencapai 48 dengan akses pengguna produk dan jasa keuangan mencapai 45 juta jiwa.

“Melihat kondisi sekarang ini, perlu ditingkatkan lagi pemahamannya,” tandasnya.(Der/Aka)