Ofi Hidayat, Bangga Menjadi Alumni Ikom UMM

Ofi Hidayat (anja)

MALANGVOICE – Program Studi Komunikasi Universitas Muhammadiyah memasuki tahun ke- 30. Berbagai prestasi telah diukir. Fasilitas dan kualitas pembelajaran yang baik juga menjadi kesan tersendiri di benak alumninya. Salah satunya Ofi Hidayat, alumni Ikom UMM yang baru saja lulus tahun 2016 ini.

Mengambil fokus jurusan Public Relation, Ofi mengaku mendapatkan ilmu dan pengalaman yang luar biasa selama berkuliah di Ikom UMM.

“Saya masuk Ikom awalnya karena ingin menghindari matematika. Ternyata setelah saya masuk, saya terkesan dengan dosennya yang supel dan sangat akrab sama mahasiswanya. Kakak tingkat saya juga selalu menginspirasi. Saya betah,” katanya kepada MVoice saat ditemui di acara perayaan ulang tahun Ikom UMM, Commpilation 2016 di Taman Sengkaling beberapa menit lalu.

Belajar di Ikom UMM merupakan perjalanan panjang sekaligus pencarian jati diri bagi Ofi. Selama berkuliah, ia bersyukur bisa bertemu teman-teman yang positif dan berkesempatan mengikuti berbagai perlombaan public relation hingga mewakili ke tingkat provinsi.

“Ikom UMM itu keren karena selama belajar, kita tidak hanya dituntut ngerti teori atau akademis, tapi langsung terjun praktik lapangan. Jadi kebanyakan materi praktik itu sangat berguna setelah lulus,” kata pria asal NTB yang mempersiapkan studi S2 nya ini.

Meski kuliah di Ikom seru, menurutnya tak semua materi kuliah mudah. Ada saja mata kuliah yang membuatnya pusing tujuh keliling.

“Yang susah itu belajar teori dan paradigma. Karana Ikom sendiri berawal dari berbagai disiplin ilmu khususnya ilmu sosial,” kata pria penggemar olahraga basket dan futsal ini.

Ofi berharap, Ikom UMM di usia ke-30 nya menjadi penyemangat dan motivasi bagi adik-adik tingkatnya untuk terus optimis mengukir prestasi. Ikom UMM juga harus terbuka dengan konsep-konsep ilmu baru western dan nonbwestern sehingga ilmu Ikom di UMM semakin menguat dan berkembang.

“Fasilitas sudah lengkap, semua alat di kampus ada, jadi kemauan belajar harus meningkat. Ingat, meski begitu mahasiswa tetap tidak boleh melupakan attitude dan etika,” tandas Ofi.