Nobar Film 22 Menit, Krishna Murti Ajak Masyarakat Kenali Bahaya Terorisme

Brigjen Pol Krishna Murti bersama Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto usai menonton film 22 Menit. (Aziz Ramadani/MVoice)
Brigjen Pol Krishna Murti bersama Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto usai menonton film 22 Menit. (Aziz Ramadani/MVoice)

MALANGVOICE – Brigjen Pol Krishna Murti menepati janjinya nonton bareng (nobar) film 22 menit di Kota Batu, Sabtu (21/7). Mantan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya ini juga ajak masyarakat kenali bahaya terorisme.

“Film ini mengajak masyarakat, bahaya terorisme di sekitar kita. Ini perang seluruh elemen bangsa, bukan hanya Polri maupun TNI,” kata pria akrab disapa KM ini.

Alumnus SMPN 1 Malang ini menambahkan, peristiwa terorisme bom Thamrin Jakarta dipilih untuk difilmkan bukan tanpa sebab. Pihaknya tak ingin masyarakat menjadi bangsa pelupa. Diambil judul 22 Menit juga karena keberhasilan kepolisian mengatasi pelaku teror kurang dari setengah jam.

Baca Juga: Krishna Murti Dijadwalkan Nobar Film “22 Menit” di Kota Batu

“Film ini juga jadi introspeksi diri betapa berharganya waktu kita. Meskipun itu 22 menit saja,” sambung dia.

Disinggung perannya dalam film sebagai penjual sate, Brigjen KM ini enggan berkomentar. Ya, KM muncul di beberapa adegan film berdurasi 80 menit tersebut sebagai penjual sate. Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan istri pun ikut berakting.

“Selfie saja lah. Gak perlu wawancara,” kelakar pria kini menjabat Kabag Kembangtas Romisinter Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri ini.

Brigjen Pol Krishna Murti bersama Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto dan Ketua DPRD Kota Batu Cahyo Edi Purnomo, dan Pj Sekda Kota Batu Eddy Murtono usai nobar film 22 Menit di  Cinemaxx Lippo Plaza Batu, Sabtu (21/7). (Aziz Ramadani/MVoice)
Brigjen Pol Krishna Murti bersama Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto dan Ketua DPRD Kota Batu Cahyo Edi Purnomo, dan Pj Sekda Kota Batu Eddy Murtono usai nobar film 22 Menit di Cinemaxx Lippo Plaza Batu, Sabtu (21/7). (Aziz Ramadani/MVoice)

Sementara itu, Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto mengatakan, film ini memang diangkat dari peristiwa terorisme Bom Thamrin Jakarta, 14 Januari 2016 silam. Dalam penanganan itu, dirinya satu tim dengan Brigjen Pol Krishna Murti.

“Kami merupakan pelaku sejarah dalam peristiwa tersebut. Film ini menceritakan bagaimana polisi dapat memerangi terorisme bersama seluruh elemen masyarakat,” pungkasnya.(Der/Aka)