Nilai UN SMP Turun, Kemendikbud Malah Anggap Sukses. Lho?

Ratna saat ditemui MVoice (anja)

MALANGVOICE – Kemendikbud mengklaim nilai Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) mengalami kenaikan, meski hasil UN terkoreksi turun.

Kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kota Malang, Siti Ratnawati, mengatakan, Kemendikbud memang mengklaim UN tahun ini sukses, karena indeks intregitas naik.

“Apalagi dengan penerapan UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer), tahun ini ujian jadi lebih hemat dari segi biaya dan waktu,” kata Ratna, panggilan akrabnya, saat ditemui MVoice, di Kantor Dindik, beberapa menit lalu.

Berdasar data Kemendikbud, pada 2015 nilai rata-rata siswa SMP sebesar 62,18 persen, sedangkan pada 2016 nilai rata-rata UN SMP senilai 58,57 persen atau turun 3,6 poin dari tahun lalu.

Angka yang menurun itu karena ada sekolah yang mengalami peningkatan nilai Indeks Integritas UN (IIUN) sebanyak 72 persen. Rinciannya sebanyak 21,16 persen sekolah yang memiliki nilai IIUN yang naik yang diikuti nilai UN yang meningkat.

Serta sebanyak 50,96 persen sekolah yang memiliki IIUN (tingkat kejujurannya) naik tetapi nilai UN-nya turun. Kemudian ada 13,61 persen sekolah yang menggunakan kecurangan secara masif dan terstuktur dan 14,27 persen sekolah yang siswanya melakukan kecurangan secara individu.

Dari hasil IIUN tersebut terlihat ada 42 persen siswa Indonesia sebenarnya belum mencapai nilai standar yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan, yakni masih di bawah 55. Sedangkan siswa yang memiliki nilai rata-rata di atas 85 ada 4,04 persen atau 168 ribu siswa dan siswa yang memiliki nilai 70 hingga 85 ada 837 ribu siswa.

Namun, dari hasil tersebut, lanjut Ratna, bisa dikatakan nilai UN mendekati realita artinya menggambarkan kemampuan siswa sebenarnya.

“Hasil UN tahun ini bisa dijadikan acuan Dindik Kota Malang untuk evaluasi kualitas guru, kurikulum dan kemampuan siswa, mbak,” paparnya.