Ngaji Berakhir, Cak Nun Ajak Warga Mohon Hujan

Emha Ainun Nadjib. (fathul)

MALANGVOICE – Ngaji Bareng Cak Nun, dini hari ini, diakhiri dengan doa agar hujan segera turun sehingga musibah kekeringan dan bencana asap akibat kebakaran dapat segera berakhir.

“Hari ini masyarakat shalat istisqa (memohon hujan -red) di seluruh Indonesia, tapi belum turun hujan. Mari kita minta pada Allah dengan ikhlas, pasrah, supaya hujan,” harap Cak Nun yang diamini seluruh warga.

Ia menceritakan, di Yogyakarta lahan-lahan pertanian sudah kehabisan air hingga kering. Di Jepara dan Pati terjadi gempa bumi padahal secara geologi tidak ada riwayat gempa di sana. Cak Nun memprediksi, hingga Januari kemarau belum berakhir.

“Orang Batu harus menanam mulai sekarang, penting sekali. Di sini belum ada kekeringan kan? Air masih jernih, udara masih sejuk. Tanam sekarang, apel, jeruk, mangga, tanam semuanya,” pesannya.

Ketua DPD Muhammadiyah Batu, Nurbani Yusuf, menambahkan, ada beberapa cerita bagaimana kakek dan neneknya begitu menghormati pepohonan sehingga diberi sesajen dan kemenyan. Namun Muhammadiyah menganggapnya syirik lalu ditebani pohon itu.

“Ternyata hal itu yang membuat mata air juga menyusut, karena pohon-pohon sudah ditebangi. Tapi tenang, Muhammadiyah saya tidak seperti itu,” kelakar Nurbani.

Cak Nun sendiri menanggapi fenomena tersebut sebagai orang-orang Islam yang memiliki pemahaman fiqih yang sempit. “Ini keyakinan agama yang merugikan proses sosiologi budaya,” tandasnya.

Sebelum warga membubarkan diri, Cak Nun mengajak berdoa dengan nyanyi “Lir Ilir”. Lalu menutupnya dengan membaca innama aroda syai’an an yaqula lahu, dilanjut serentak dan keras oleh warga “Kun Fayakun” sebanyak tiga kali.