Nantha Rojana, Profesor dan Seniman Asal Thailand yang Pencinta Batik

Beginilah motif batik buatan Rojana. Indah bukan?

MALANGVOICE – Keindahan dan keunikan motif batik memang mengundang kekaguman tersendiri bagi setiap orang. Hal itu dirasakan oleh profesor sekaligus seniman asal Yala Rajabhat University Thailand, Nantha Rojana.

Kecintaannya bermula ketika dia berbelanja kain di Phuket, Thailand, menemukan kain motif batik. Menurutnya motif kain itu sangat unik.

Ada empat karya Rojana yang dipamerkan
Ada empat karya Rojana yang dipamerkan

Barulah Rojana tahu, bahwa beberapa negara seperti Thailand, Malaysia, dan Indonesia ternyata mempunyai ciri khas batik yang berbeda. Rojana yang saat itu masih remaja, mulai bereksperimen dengan teknik-teknik membuat batik.

Teknik-teknik pembuatan batik Rojana terdiri dari menulis, melukis manual, dan celup. Semuanya dikombinasikan dengan warna-warna eksotis yang kontras sehingga terlihat unik dan memiliki nilai seni tinggi.

Rojana sedang bercengkrama dengan pengunjung pameran
Rojana sedang bercengkrama dengan pengunjung pameran

Sampai saat ini, setelah 40 tahun lebih mengajar sebagai profesor seni rupa, Rojana selalu mengajarkan teknik membatiknya ke mahasiswanya.

“Kebanyakan para perajin batik di Phuket, Thailand adalah alumni Yala Rajabhat University,” kata Rojana.

Saking cintanya dengan batik, Rojana menyempatkan mampir ke Indonesia memamerkan empat buah karyanya melalui kain batik ukuran 2 x 4 meter, dibuat dengan kombinasi berbagai macam teknik di pameran Arteastism #2 Universitas Brawijaya, tanggal 10-14 Oktober.

“Empat karya saya terinspirasi dari indahnya hutan hujan dan air terjun di Thailand. Saya mengangkat motif bunga, daun, jamur dan kupu-kupu,” kata perempuan yang pernah menulis penelitian soal batik Indonesia dan Malaysia ini.

Selain mengikuti pameran, wanita berusia lebih dari 70 tahun ini akan menyempatkan mengunjungi tempat-tempat produsen batik terkenal seperti Solo dan Pekalongan. Menurutnya, batik Indonesia sangatlah indah dan beraneka macam. “Motif batik Pekalongan favorit saya,” katanya.