Naim Menjadi Otak Aksi Pencurian, Sementara Polisi Kejar Satu Pelaku Lain

Jenazah Daim dibawa keluarga ke Sidoarjo. (Deny rahmawan)

MALANGVOICE – Salah satu pelaku pencurian, MI alias Naim yang ditangkap di Solo, sudah dipulangkan ke Sidoarjo, tempat asal pelaku. Naim meninggal dunia dalam perjalanan ke Malang, Jumat (12/1).

Menurut Kasat Reskrim Polres Malang Kota AKP Ambuka Yudha, Naim meninggal saat berada di Purwodadi, Pasuruan. Ia diduga terkena penyakit jantung.

“Waktu di jalan itu ditanyai anggota tapi tidak menjawab atau sudah tidak sadar. Akhirnya kami bawa ke RS Saiful Anwar tapi dinyatakan meninggal dunia,” katanya, Sabtu (13/1).

Ambuka menyangkal tewasnya Naim akibat timah panas di paha kanan. Itu didapat karena Naim sempat melawan dan anggota terpaksa melakukan tindakan tegas. “Setelah ditangkap di Solo kan kami bawa ke rumah sakit untuk dirawat. Terus dibawa ke Malang itu untuk diproses,” tambahnya lagi.

Dijelaskan lebih lanjut, Naim adalah otak dari beberapa kasus yang melibatkan komplotan tersebut. Wilayahnya, selain Jawa bisa sampai Bali dan Kalimantan. Ia juga terlibat pencurian di Jalan Yulius Usman yang menyebabkan kerugian hingga Rp 400 juta. “Jadi Naim ini punya kelompok lain. Kalau di Bali ada kelompok lagi, di Kalimantan juga. Beda-beda dia,” imbuhnya.

Polisi mencari komplotan pelaku tersebut dari laporan korban yang kehilangan uang Rp 245 juta di Jalan Bandung pada awal Januari 2018 lalu. Menurut Ambuka, ada satu orang yang ikut beraksi dan dinyatakan sebagai buronan atau masuk dalam DPO.

“Satu DPO berinisial ED. Ini masih kami dalami lagi,” tandasnya.

Selain Naim, dua pelaku yang masih hidup kini sudah makan tidur di balik jeruji besi Polres Malang Kota. Mereka diancam pasal 363 KUHP.(Der/Aka)