Musim Pancaroba, Nyamuk DBD Menghantui Malang

anak demam sakit DBD. (Istimewa)
anak demam sakit DBD. (Istimewa)

MALANGVOICE – Cuaca yang tidak menentu merupakan efek dari perubahan iklim yang bergeser. Kondisi ini mengakibatkan masyarakat berisiko terpapar berbagai macam jenis penyakit, salah satunya demam berdarah.

Seorang pakar kesehatan lingkungan dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Lilik Zuhriyah SKM, MKes menjelaskan, faktor lingkungan sangat menentukan angka penularan penyakit. Di Indonesia ada 500 ribu juta kasus kematian akibat DBD, tahun ini.

“Saat pancaroba, ada beberapa faktor yang menyebabkan populasi vektor atau nyamuk itu meningkat,” kata dia.

Kelembaban udara mempengaruhi siklus hidup nyamuk. Suhu yang lebih hangat meningkatkan reproduksi telur nyamuk.

Lilik menyarankan agar masyarakat peka terhadap kebersihan lingkungan di sekitar rumahnya untuk mencegah penularan penyakit dan tidak bergantung pada pemerintah.

“Jangan mengandalkan fogging saja. Tapi jagalah kebersihan rumah. Pastikan tidak ada tempat-tempat yang bisa menampung air dan tidak aktif digunakan semisal kolam ikan, pot bunga air, sampah berserakan dan lain-lain,” tutupnya