Muncul Klaster Hajatan, Dusun Rowoterate Di-lockdown

Ilustrasi Covid-19 (freepik.com)
Ilustrasi Covid-19 (freepik.com)

MALANGVOICE – Dusun Rowoterate, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sukawe) kini di-lockdown. Hal itu karena ada klaster baru Covid-19.

Pemberlakuan kebijakan lockdown tersebut diambil Pemerintah Desa (Pemdes) Sitiarjo, Kecamatan Sumawe, setelah menemukan lima warga dinyatakan positif terpapar Covid-19, usai menggelar hajatan kemanten.

Kepastian pemberlakuan kebijakan lockdown tersebut dilakukan berdasarkan hasil swab Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dilakukan pada Jumat (18/6) kemarin.

Lockdown atau penutupan yang dilaksanakan mulai Minggu (20/6) hingga 14 hari ke depan.

Kebijakan tersebut, dilakukan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Malang Nomor 188.45/46/KEP/35.07.013/2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berbasis Mikro untuk Penanganan Covid-19 di Kabupeten Malang.

Pemdes mengambil keputusan untuk menutup rumah ibadah, tempat bermain anak den tempat umum lainnya kecuali sektor esensial, melarang adanya kerumunan lebih dari 3 orang, dan melarang keres warga dari wilayah lain atau dari kota lain untuk datang ka Sitiarjo atau yang pada saat ini dalam zona merah.

Bahkan kegiatan belajar mengejar (KBM) dilakukan secara daring. Kemudian untuk Tiga Dusun Sitiarjo yang lainnya diharapkan tetap mematuhi protokol Kesehatan.

Untuk menunjang kebijakan lokcdown yang dilakukan oleh pihak Pemdes, TAGANA Korwil Selatan (KORSEL) langsung membuka dapur umum untuk mensuplai konsumsi pada warga Dusun Rowoterate yang sedang menjalani karantina massal.

“Hari ini (Senin 21/6), kami membuka dapur umum di Balaidesa Sitiarjo, kegiatan memasak dimulai pagi tadi sekitar pukul 04.00,” kata Syaiful Arif, Senin (21/6) malam.

Pria yang akrab disapa Qibul ini menjelaskan, di Dusun Rowoteratai ini totalnya ada 700 orang yang tinggal. Mereka seluruhnya tidak diperbolehkan keluar dari dusun tersebut, dan warga dari luar juga dilarang masuk untuk mencegah penularan Covid-19 .

“Di dapur umum ini, kami masak untuk kebutuhan sebanyak 700 bungkus X 3 sehari, untuk masyarakat yang menjalani isolasi mandiri tersebut,” tukasnya.(der)