MUI Minta Jaminan Keamanan Shalat Idul Adha di Papua

Suasana sosialisasi Munas MUI di Batu (fathul/malangvoice)

MALANGVOICE – Kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) terhadap umat ​I​slam di Tolikara, Papua, kembali mengemuka dalam Sosialisasi Hasil Munas Majlis Ulama Indonesia (MUI) di Kota Batu, Kamis (17/9). Sekretaris Jen​​d​e​ral MUI Jawa Timur, Ainul Yaqin​,​ menuntut adanya keadilan hukum dan jaminan keamanan bagi umat ​I​slam di Papua yang akan menjalankan ibadah ​shalat Idul Adha.

“Kami tidak tenang jika tidak ada jaminan keamanan, karena kami di MUI bahkan sudah direkomendasikan mengganti kalimat ‘pembakaran masjid’ dengan ‘pembakaran yang menyebabkan terbakarnya masjid’​” ungkap Ainul Yaqin kepada wartawan.

​Dikatakan juga, kasus ​itu merupakan kasus luar biasa yang kebetulan korbannya umat ​I​slam. Sebagai kelompok mayoritas di Indonesia, umat ​I​slam seperti menghadapi tirani di Papua.

“Apa yang terjadi di Papua juga begitu saja mereda tanpa ada penyelesaiannya seperti yang kemudian beralih ke isu yang lain. Maka itu, hal ini kita bahas dalam ​munas dan saat ini kita sosialisasikan kepada MUI di Malang Raya,” tandasnya.