Minim Aset, BPR Sulit Sediakan ATM

Layanan ATM belum bisa disediakan BPR karena biaya operasional yang dinilai tinggi (fia)

MALANGVOICE – Aset yang minim membuat Bank Perkreditan Rakyat (BPR) kesulitan melakukan pengembangan layanan kepada nasabah khususnya di bidang teknologi dan informasi, salah satunya dalam bentuk penyediaan ATM.

“Pernah ada operator ATM yang menawari ATM Bersama untuk BPR namun kami menolak karena biayanya besar,” kata Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Malang, Samsul Anam.

Dia mengatakan, rata-rata aset BPR di wilayah kerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang masih di bawah Rp 5 Miliar.

Saat ini ada 89 BPR, sekitar 50 persen memiliki aset di bawah Rp 5 miliar, sekitar 40 persen beraset Rp 5 miliar sampai Rp 20 miliar dan sisanya BPR besar dengan aset antara Rp 20 miliar hingga Rp 100 miliar.

“Yang asetnya sampai Rp 100 miliar hanya dua,” kata Samsul.

Aset yang masih minim membuat BPR di tahun ini akan fokus pada pengembangan aset, memperbaiki kinerja agar bisa menjadi lembaga penyalur keuangan yang besar.