Milo: Saya Bangga Melatih Arema FC

Milomir Seslija pamer medali juara Piala Presiden 2019. (deny rahmawan)

MALANGVOICE – Kemenangan Arema FC atas Persebaya Surabaya sekaligus membuat tim Singo Edan menjuarai Piala Presiden 2019.

Trofi pramusim ini sudah didapatkan Arema FC dua kali. Pertama didapat pada 2017 saat dilatih Aji Santoso dan kedua pada 2019 di era Milomir Seslija.

Kesuksesan pada tahun ini dikatakan Milomir Seslija, itu berkat tak hanya para pemain saja, tapi seluruh komponen yang ada di tim.

“Pemain memberikan segalanya untuk tim dan tampil heroik lawan Persebaya. Saya ucapkan terima kasih kepada semuanya termasuk komponen tim dan Aremania,” kata pelatih 54 tahun.

Sukses meraih juara ini bisa jadi persiapan jelang kompetisi Liga 1 yang akan bergulir bulan depan. Milo, sapaan akrabnya mengaku timnya saat ini lebih baik dari waktu ke waktu.

“Arema sekarang lebih bagus dan kompak. Saya senang jadi pelatih di sini,” jelasnya.

Strategi Memenangi Laga Final

Dalam leg kedua final Piala Presiden 2019 di Stadion Kanjuruhan, Jumat (12/4) skuat Singo Edan lebih diuntungkan. Hal itu karena di leg pertama Arema FC mengemas dua gol tandang meski hasil akhir imbang 2-2.

Bermain di hadapan puluhan ribu pendukungnya sendiri, Hamka Hamzah dkk. langsung menekan dan menciptakan gol pembuka lewat Nur Hardianto. Kemudian digandakan oleh Riky Kayame di menit akhir babak kedua. Pertandingan malam kemarin itu berakhir dengan skor 2-0 dengan agregat gol 4-2.

Milo mengatakan, timnya bermain sangat menyerang. Bahkan menolak dikatakan jika bermain defensif atau bertahan.

“Arema bermain cukup pintar. Salah satunya menunggu stopper Persebaya naik kemudian melakukan serangan seperti gol pertama,” ujarnya.

“Setelah itu pemain lebih kalem, jadi kami tidak bertahan tapi menunggu kelemahan lawan,” ia menambahkan.

Selebihnya, pelatih asal Bosnia ini mengaku timnya mendapat suntikan semangat saat dikalahkan Persela Lamongan di fase grup. Di sana ia mengaku mendapat kritik dari suporter dan menjadikannya motivasi di pertandingan selanjutnya sehingga mampu bermain baik.

“Setelah kalah lawan Persela semua kasih kritik kami, kami kemudian bangkit dan bermain fantastis hingga juara,” tutupnya. (Der/Ulm)