Mensos: Pemkot Malang dan Pusat Bersama Atasi Kawasan Kumuh

Kunker Mensos

MALANGVOICE – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, didampingi Wali Kota Malang, HM Anton, sore tadi kunjungan kerja di Jalan KH Abdul Malik Dalam, Kelurahan Buring. Pada kesempatan itu, Khofifah mencanangkan program pengentasan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan Sarana Lingkungan.

Khoifah mengatakan, antara Pemkot dan Pemerintah Pusat melakukan cost sharing untuk mengentas kawasan kumuh. Kementerian membantu bedah rumah sebanyak 55 rumah di 5 kecamatan. “Tanggal 25 Maret ini saya harap bantuan pemerintah sudah selesai,” kata Khofifah.

Kunker Mensos-2Bulan ini, lanjut Khofifah, kementerian juga membangun 40 rumah dalam satu kawasan yang dikhususkan bagi para mantan gelandangan dan pengemis.

“Saya juga minta tolong kepada Pemkot Malang melalui Dinas Sosial agar melakukan penyisiran warga untuk pemberian kartu KIS, KIP dan PKH,” ungkapnya.

Wali Kota HM Anton, dalam sambutannya mengatakan, saat ini masih ada masyarakat yang tinggal di kawasan yang tidak layak. “Ini masih satu kelurahan, ada kelurahan lainnya,” katanya.

Upaya Pemkot Malang blusukkan setiap dua minggu sekali, berhasil mendata dan membedah ratusan rumah yang kurang layak dengan dana corporate social responsibility (CSR).

“Kami juga mengoptimalkan Dinas PU untuk program bedah rumah,” tandasnya.

Kota Malang sebagai percontohan program nol rumah kumuh, terus berupaya memaksimalkan hal itu agar ke depan bisa berjalan maksimal.

“Harapan kita bantuan dari Mensos soal bedah rumah ini bisa meringankan beban warga Kota Malang,” tandasnya.

Kesempatan ini juga diisi pembagian semvako kepada 150 warga serta pembangynan 55 unit rumah dengan total daba Rp 825 juta serta dua unit sarana lingkungan dengan total Rp 150 juta.