Mensos Khofifah: Indonesia Rawan Bencana, Kemitraan MDMC dan Pemerintah Amat Strategis

Simulasi Muhammadiyah Disaster Management Center (Istimewa)
Simulasi Muhammadiyah Disaster Management Center (Istimewa)

MALANGVOICE – Jambore Nasional Relawan Muhammadiyah ke-2 yang digelar Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ditutup dengan kehadiran Menteri Sosial (Mensos) RI Khofifah Indar Parawansa, Ahad (3/12) di hall UMM Dome. Kehadiran Mensos mengakhiri rangkaian kegiatan jambore yang telah berlangsung sejak Kamis (30/11).

Disebut Khofifah, kehadiran MDMC atau Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Muhammadiyah ini merupakan bagian dari public-private partnership yang harus dibangun bersama antara Muhammadiyah dan pemerintah lantaran menurutnya, ada 232 kota dan kabupaten se-Indonesia yang berisiko terdampak bencana alam.

“Apalagi, 80 persen yang terdampak itu akan mengalami jamila, atau jadi miskin lagi,” ungkapnya.

Khofifah juga sangat mengapresiasi kiprah MDMC. Ia mengisahkan, tahun lalu, ketika dilakukan deklarasi Hari Relawan Sedunia, MDMC menjadi salah satu elemen yang berada di garda depan.

“MDMC juga menjadi frontliner waktu itu dalam menginisiasi deklarasi sekaligus membangun komitmen dan strategi internasional mengatasi berbagai persoalan kebencanaan,” katanya.

Tak lupa, Khofifah juga menyerahkan mobil dapur umum lapangan pada MDMC sekaligus mengundang untuk hadir bersama pemerintah dan berbagai elemen memperingati Hari Relawan pada 7-8 Desember di Pacitan.

“Kita adakan di Pacitan karena mereka tengah mengalami banjir bandang dan longsor. Semoga dengan kehadiran kita masyarakat tidak panik, namun kita tetap sigap,” paparnya.

Sementara itu Wakil Rektor I UMM Syamsul Arifin mengatakan, dengan situasi Indonesia yang rawan bencana, kehadiran MDMC sangat dibutuhkan bagi penanganan bencana alam dan kemanusiaan.

“Semoga jambore nasional ini membuat relawan Muhammadiyah lebih peka dan terampil dalam menangani bencana,” ujarnya.

Untuk diketahui, kegiatan MDMC yang berlangsung empat hari ini turut didukung Lazismu, UNICEF, UMM, dan sejumlah organisasi otonom Muhammadiyah. Kegiatan pra-pembukaan diawali dengan Bakti Sosial berupa donor darah dan pemeriksaan kesehatan di Kedung Kandang, Malang pada Kamis (30/11).

Lalu dilanjutkan dengan Silaturahmi Kebangsaan oleh Ketua MPR RI Zulkifli Hasan pada Jumat pagi (1/12). Sementara pembukaan dilakukan pada Jumat siang (1/12) yang dihadiri Mendikbud RI Muhadjir Effendy dan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir.(Der/Ak)