Mendag Jadikan Pasar Oro-oro Dowo Percontohan Nasional

Thomas T Lembong meninjau Pasar Oro-oro Dowo bersama Walikota Malang, HM Anton, dan Anggota Komisi XI DPR RI, Andreas Eddy Susetyo.

MALANGVOICE – Menteri Perdagangan RI, Thomas T Lembong, menjadikan Pasar Oro-oro Dowo sebagai pasar percontohan nasional untuk revitalisasi pasar. Pembangunan pasar yang memakan dana Rp 7 miliar itu merupakan satu diantara 1000 pasar yang akan dibangun pemerintah tahun ini.

“Sesuai program nawacita, pemerintah akan membangun dan merevitalisasi 5000 pasar hingga 2019. Targetnya, 1000 pasar per tahun yang dibangun. Saat ini, jumlah pasar yang sudah dibangun atau direvitalisasi kencapai 1.400 pasar,” jelas Tom Lembong.

Ia menegaskan, pemerintah akan terus memantau perkembangan program revitalisasi pasar, termasuk Oro-oro Dowo. Tom menuturkan, pemerintah daerah, pengelola pasar, pedagang dan konsumen wajib bersama-sama menjaga pasar.

“Prioritas revitalisasi ditujukan untuk pasar yang usianya lebih dari 25 tahun, mengalami bencana kebakaran, bencana alam, pasca konflik, berada di daerah tertinggal, perbatasan, minim sarana perdagangan, atau memiliki potensi perdagangan besar,” urai dia.

Tom Lembong menegaskan, keberadaan pasar tradisional harus tetap dipertahankan, tetapi sentuhan modern bisa dimasukkan untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen.

Salah satu contohnya adalah atap yang tinggi, lapak bersih, pencahayaan bagus, sirkulasi udara yang bagus serta memiliki sarana dan prasarana lain yang memadai.

Pasar Oro-oro Dowo sendiri beralamat di Jalan Guntur No 20. Memiliki luas 3.400 m2 dengan jumlah pedagang sebanyak 251 orang yang tersebar di 71 kios dan 180 los. Fasilitas yang disediakan antara lain CCTV, lahan parkir, mushola, ruang ibu menyusui, tabung pemadam kebakaran dan area penghijauan.