Mediasi Deadlock, Pedagang Balik Orasi di Depan Pasar

Pedagang sayur bertahan di tengah terik matahari melakukan demo (fathul)

MALANGVOICE – Mediasi antara pedagang, Dinas Pasar, dan panitia pembangunan Pasar Sayur Karangploso, tidak mencapai titik temu, dan pedagang akhirnya meninggalkan tempat mediasi sembari marah-marah.

Hal itu terjadi, tepat setelah Ketua panitia pembangunan pasar, Suyanto, memberikan penjelasan kepada pedagang. Suyanto menjelaskan kronologi pemilihan lapak, namun para pedagang tidak puas.

“Saya punya data ini, minta ke panitia tapi 2 minggu baru dikasih. Setelah kami cek, rupanya ada 20 orang yang tidak tanda tangan, lapaknya juga kosong,” kata salah satu pedagang, Abdul Rauf.

Ia kembali mengulangi, jika masih ada lapak yang kosong, mengapa pedagang asli Karangploso tidak diperbolehkan menempati sewa lapak mobil.

“Kalau seperti ini namanya apa? Jangan bodohi kami,” tegasnya, sambil mengajak massa meninggalkan tempat mediasi dan kembali orasi di depan pasar.

Ketua panitia pembangunan pasar, Suyanto, menjelaskan, para pedagang yang demo sebenarnya sudah memiliki lapak lesehan. Namun entah alasan apa, mereka minta pindah ke mobil.

“Pendataan kami sudah maksimal, ada 266 pedagang lapak mobil, 144 pedagang lesehan, dan 20 pedagang warung. Itu terdata semua,” jelas Suyanto.

Sementara sekretaris pembangunan, Nanang Adi, mengatakan, pedagang yang demo tidak kooperatif, karena saat diminta mengecek data malah kabur.

“Dua puluh orang yang ia sebutkan itu ada orangnya semua, mereka sudah membayar. Namun saat pengundian lapak, mereka izin. Ini kita punya data semuanya,” kata Nanang, sembari menunjukkan data sama dengan yang dibawa pedagang.

Hingga saat ini pedagang masih orasi di depan pasar sayur. Mereka meneriakkan peringatan agar pedagang tidak terprovokasi. “Sampai Bupati datang, jangan pulang dulu,” teriak orator.-