Mbois, Kota Malang Diganjar Dua Penghargaan Jambore Inovasi

Wali Kota Malang Moch. Anton menerima dua penghargaan ajang Jambore Inovasi dari Gubernur Jatim Soekarwo di Surabaya, Selasa (5/12). (Aziz Ramadani/MVoice)
Wali Kota Malang Moch. Anton menerima dua penghargaan ajang Jambore Inovasi dari Gubernur Jatim Soekarwo di Surabaya, Selasa (5/12). (Aziz Ramadani/MVoice)

MALANGVOICE – Penghargaan bergengsi kembali memenuhi lemari Pemkot Malang. Teranyar, dua penghargaan ajang Jambore Inovasi Provinsi Jatim berhasil didapat.

Kota Malang menjadi salah satu dari TOP 25 Inovasi Jatim. Yakni berkat Sistem Pelayanan Malang Online (SINGO) Kelurahan Sawojajar Kecamatan Kedung Kandang dan Total Water Utility Integrated Network (TWUIN) PDAM Kota Malang. Dua penghargaan tersebut diterima langsung Wali Kota Malang HM Anton dari Gubernur Jatim, Soekarwo di Ballroom Hotel Santika Premier Surabaya, Selasa (5/12).

Dalam sambutannya, pria akrab disapa Pakde Karwo mengatakan, leadership (kepemimpinan) jadi kunci sukses pelayanan publik yang inovatif. Sebab leadership sangat mempengaruhi 50 persen kinerja di instansi pemerintah.

“Seorang leader (pemimpin) yang baik harus menguasai pelayanan publik yang inovatif di instansinya masing-masing. Jika tidak menguasai, maka tidak ada trust (kepercayaan) dari bawahan terhadap inovasi pelayanan publik yang dilakukan,” kata Pakde Karwo.

Pakde Karwo melanjutkan, proses kepemimpinan yang baik adalah bersama masyarakat dan stakeholder merumuskan kebijakan. Berjalan bersama memajukan daerah dan instansinya. Masyarakat yang dipimpin ikut diajak bicara mengenai apa yang disenangi dan cocok di dalam kehidupan.

“Kunci sukses sebagai pemimpin yang baik harus belajar dari masyarakat. Pemimpin harus selalu dinamis mengikuti kepentingan-kepentingan yang dibutuhkan masyarakat. Kalau pimpinannya mau peduli, turun, dan diajak diskusi, maka inovasi pada pelayanan publik bisa jalan,” jelasnya.

Kelahiran Madiun 67 Tahun silam ini menambahkan, pemimpin daerah dan instansi pemerintah diimbau supaya melibatkan aparatur sipil negara (ASN) sebagai agent of change. Dapat menciptakan terobosan-terobosan baru atau One Service One Inovation. Artinya, setiap OPD harus mampu menciptakan satu inovasi atau terobosan baru sebagai upaya memperbaiki kualitas pelayanan publik.

”Di samping itu, untuk memperkuat kinerja Birokrasi diperlukan pula reformasi birokrasi khususnya di faktor IT,” tutupnya.

Sementara itu, Wali Kota Malang HM Anton mengucapkan rasa syukur dan apresiasinya kepada Kelurahan Sawojajar dan PDAM Kota Malang atas capaian prestasi yang telah diraih pada jambore inovasi Jawa Timur tahun 2017 ini. Pihaknya dengan torehan prestasi ini diharapkan menjadi pelecut semangat seluruh OPD agar dapat terus berinovasi demi peningkatan pembangunan di Kota Malang ini dapat berjalan dengan baik.

“Tujuannya tidak lain untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat serta mewujudkan Kota Malang yang bermartabat,” tutupnya.(Der/Aka)