Mawapres UB 2016 – Rheza: Semua Usaha Saya Tak Sia-sia…

Rezha
Rezha (istimewa)

MALANGVOICE – Perwakilan Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) dari Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT-UB), Rhezaldian Eka Darmawan, terpilih sebagai Mawapres Utama UB 2016.

Rheza, demikian dia akrab dipanggil, terpilih setelah pada babak presentasi akhir yang digelar di Gedung Widyaloka, Sabtu, 23 April 2016, berhasil menyisihkan perwakilan Mawapres dari Fakultas Hukum (FH) dan Fakultas Teknologi Pertanian (FTP).

Pada perjalanan menuju Mawapres Utama UB, Rheza harus bersaing dengan 16 perwakilan Mawapres dari seluruh fakultas, termasuk perwakilan dari UB Kediri. Proses seleksi melibatkan 14 dewan juri perwakilan dari masing-masing fakultas.

Kemudian, seleksi dilaksanakan secara bertahap mulai dari desk evaluation, presentasi karya tulis ilmiah, verifikasi dan wawancara, tes psikologi dan narkoba, serta babak presentasi akhir. Seleksi ini hanya menyisakan 3 perwakilan mawapres di babak akhir.

Pada babak akhir, selain dihadapan dewan juri, tiga perwakilan mawapres tersebut juga harus memaparkan karya tulis ilmiah dihadapan perwakilan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Badan Eksekutif Mahasiswa di lingkungan UB. Masing-masing finalis harus menjawab 3 pertanyaan yang diberikan dengan metode diskusi panel.

Dalam kesempatan ini, Rheza memaparkan karya ilmiahnya yakni pengawet makanan atau edible coating yang dibuat dari susu sisa sortiran.

“Prinsipnya jelas dan sederhana. Saya selalu mengumpamakan cara kerja  edible coating seperti cat yang diberikan pada besi agar tidak berkarat,” jelas Rheza, dalam rilis yang diterima MVoice beberapa menit lalu.

Dengan membudidayakan edible coating maka sortiran susu sisa dapat dimanfaatkan secara maksimal. Aplikasinya juga dapat diterapkan secara luas, baik untuk mengawetkan buah, sayuran, daging, ataupun ikan.

“Saya juga menekankan edible coating sebagai peluang usaha baru. Ini sejalan dengan visi UB menuju World Class Entrepreneurial University,” katanya.

Edible coating ini telah diimplementasikan Rheza bekerjasama dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Junggo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu untuk pengawetan buah-buahan dan sayuran produk lokal. Ia juga berkeinginan untuk menggaet Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Usai terpilih sebagai Mawapres Utama UB, Rheza akan menjalani karantina untuk persiapan karya tulis yang dilakukan dengan dewan juri. UB menargetkan Rheza masuk nominasi minimal 3 besar dalam ajang serupa di tingkat nasional.

“Saya benar-benar bangga. Akhirnya semua usaha saya mulai dari maba (mahasiswa baru), berpartisipasi dalam bidang akademik, organisasi, dan kompetisi seperti diakumulasikan menjadi satu. Dinobatkan sebagai Mawapres Utama UB seperti hadiah dari perjuangan selama ini,” tambahnya.

Sedikit berbagi pengalaman, Rheza mengungkapkan bahwa istilah Mawapres bukan hanya untuk mereka yang outstanding di bidang akademik saja, namun harus seimbang di semua sisi, baik bidang akademik maupun ekstrakulikuler.