Masyarakat Tak Permasalahkan Kantong Plastik Berbayar

Ilustrasi kantong plastik (theoutline.com)

MALANGVOICE – Sejumlah minimarket dan swalayan di bawah naungan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mulai menerapkan kebijakan kantong plastik berbayar sejak Jumat (1/3) lalu.

Kebijakan ini disambut positif oleh masyarakat sosial media. warganet juga banyak mendukung regulasi itu. Bahkan, banyak juga yang berkomentar agar kantong plastik harganya lebih mahal.

Salah satunya menurut pemiliki akun @Prisca Lohuis, dalam cuitannya ia mengatakan “kalau memang tujuannya untuk plastik kalau bisa dimahalin saja. Bisa Rp 20 ribu gitu, jangan Rp 200 itu terlalu murah pasti gak ngaruh. Dan malah didiskon pula”.

@faisal adi pradana, dalam cuitannya mengatakan “Bagus tuh, biar yang beli gak pakai kresek lagi, lalu biar tidak mengurangi lingkungan. Kalau bisa lebih dimahalin lagi”

@Just Ray dalam cuitannya juga mendukung kebijakan tersebut. “Sangat dianjurkan untuk membawa tas sendiri setiap berbelanja untuk pengurangi peredaran plastik demi ekosistem”.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Arief As Siddiq mengatakan Pemkot Batu juga sangat mendukung regulasi itu. Bahkan, pihaknya sudah menyusun regulasi diet plastik di Kota Batu.

“Sebenarnya, regulasi itu kaitannya antara pemerintah pusat dan pungasaha retail. Tapi, kami sudah menerapkan diet plastik di sini,” ujarnya.

Tak hanya itu, sudah ada instruksi wali kota, dimana di Balai Kota Among Tani sudah menggunakan kemasan sekali pakai.

“Kalau regulasi resminya. Kita sudah mempersiapkan perwali yang sekarang masih dibahas badan hukum,” jelasnya.

“Dalam prosesnya. Mungkin, minggu depan sudah selesai regulasi itu. Termasuk tentang 3R,” imbuhnya.(Hmz/Aka)