Marijn : Pikirkan Pasar Dulu, Baru Tanam Sayur

MALANGVOICE – Mindset petani di Kota Batu perlu diubah, dari fokus ke produksi menjadi fokus ke pemasaran. Karena selama ini, petani selalu dirugikan dalam sistem perdagangan pertanian.

VegIMPACT dari Kedutaan Besar Belanda di Indonesia yang fokus dalam bidang sayuran dan food security program, mengajak petani untuk lebih memperhatikan pasar dari pada produksi.

“Kita harus ikuti rantai pasok kebutuhan. Jadi di pasar itu butuh apa, baru kita tanam dengan kualitas yang baik. Jadi tidak hanya fokus ke petani, karena petani harus punya daya harga stabil,” ungkap Manager Local Support Office, Marijn van der Laan.

Ia kemudian mengenalkan alur produksi hingga pemasarannya dalam kesempatan itu. Sebagaimana Tomat Beef yang berhasil dikembangkan di Kelompok Tani Maju, Dusun Junggo, Desa Tulungrejo, pemasarannya sampai ke supermarket besar karena melalui sortasi dan pengemasan yang bagus oleh trader.

Kerja sama yang bakal dikembangkan ke depan antara Distanhut dan VegIMPACT antara lain mengadakan workshop petugas lapangan pertanian agar dapat memberikan pengetahuan ke petani secara langsung. Serta diseminasi khusus kepada 2-3 kelompok tani.

“Kami juga mengajak kerja sama mengadakan seminar kepada himpunan mahasiswa Agribisnis di kampus-kampus. Kami akan lakukan penjajakan ke Universitas Brawijaya,” jelas Marijn.

VegIMPACT sendiri sudah melakukan diseminasi pada Kelompok Tani Maju di Junggo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji sejak tahun 2013 sampai September 2016 mendatang. Belum ada informasi apakah programnya akan berlanjut.

“Kami punya tujuan idealis untuk meningkatkan produksi dan pemasaran sayuran bagi petani kecil, bukan petani besar, serta meningkatkan status keamanan pangan, termasuk mengajak pihak swasta untuk pemberdayaan ini,” imbuhnya.