Mantep… Kemendagri Tunjuk Kampung 3G Jadi Percontohan Nasional

Wali Kota Malang, HM Anton

MALANGVOICE – Kampung Glintung Go Green (3G) akhirnya dipilih Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menjadi percontohan nasional.

Apresiasi tinggi pada kampung itu disampaikan langsung Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri, Soemarsono, yang memberi perhatian khusus bagi perkembangan kampung 3G.

Kemendagri menilai, pembangunan kampung itu berbasis partisipatif dan sangat layak jadi rujukan bagi kepala daerah se Indonesia.

“Pembangunan konsep Kampung 3G berbasis partisipatif ini sangat layak jadi percontohan,” kata Soemarsono.

Kesuksesan Kampung 3G itu pun membuat Wali Kota Malang, HM Anton, dan Ketua RW 23 Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Bambang Irianto, ditunjuk menjadi narasumber bagi wali kota dan bupati se Indonesia.

Selain itu, dalam waktu dekat, tim dari Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri bakal mengunjungi Kampung 3G untuk melihat langsung pembangunan kampung yang ramah lingkungan dan melibatkan partisipasi masyarakat itu.

Wali Kota HM Anton mengaku sangat mengapresiasi Kampung 3G hasil inovasi Bambang Irianto, yang mampu menginspirasi para tokoh sosial kemasyarakatan (RT dan RW), tokoh komunitas, para akademisi, hingga tokoh pemerintahan.

3g

“Karya besar patut diapresiasi positif, karena menjadi contoh model pemberdayaan dan kepedulian warga terhadap lingkungannya, karena itu semangat warga harus dipelihara,” kata Anton.

Hal itu, lanjut dia, merupakan bukti nyata bahwa dari lingkungan yang baik, mampu mengedukasi dan menumbuhkan potensi masyarakat, seperti potensi sosial berupa kerukunan antar warga dan kepedulian kepada lingkungan, serta potensi ekonomi, yakni hasil produk dari kampung itu berupa sayur mayur ogranik.

“Tentunya Kampung 3G ini menjadi contoh nyata bagaimana ide dari masyarakat Kota Malang sangat inovatif dan diakui,” imbuhnya.

Anton sendiri dikenal memiliki cara unik dalam memajukan Kota Malang. Ketika beberapa daerah lainnya masih banyak menggunakan paradigma top down, yakni program dari pemerintah dijalankan masyarakat, dia justru bottom up, yakni menggali ide dan kreatifitas masyarakat untuk dijadikan program pemerintah, dan hasilnya sangat maksimal dan sukses.

“Kalau program itu dari masyarakat, maka mereka akan serius untuk menjalankannya, berbeda ketika program itu dari pemerintah kepada masyarakat,” ungkapnya.

Sejarah Baru

Sementara Ketua RW 23 Purwantoro, Bambang Irianto, mengakui, ia dan Anton akan menjadi narasumber bagi seluruh kepala daerah se Indonesia. “Saya bersama Abah Anton akan menjadi narasumber dalam acara Rakornas Wali Kota dan Bupati se Indonesia,” tukasnya

Sementara Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), Wasto, menegaskan, seorang Ketua RW menjadi narasumber bagi bupati dan wali kota se Indonesia itu merupakan sejarah baru.

“Wali Kota Malang dan Ketua RW jadi narasumber merupakan sejarah baru, sulit merumuskan kalimat atas prestasi membanggakan itu,” kata Wasto.

Upaya menumbuhkan kampung tematik dengan cara menggali konsep dan ide dari masyarakat terus dilakukan, melalui program Festival Rancang Malang.

“Semoga dengan adanya festival itu tumbuh kampung tematik di 57 kelurahan se Kota Malang,” tukasnya.