Mafindo Malang Menggelar Digital Tular Nalar Perangi Hoaks

Mafindo Malang menggelar kegiatan Tular Nalar, (Ist).

MALANGVOICE – Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Wilayah Malang, menggelar kelas literasi digital tular nalar yang di gelar secara daring dan luring dalam 4 batch.

Kegiatan tersebut digelar guna memberikan pemahaman kepada guru tentang pentingnya memfilter informasi atau berita yang didapat, supaya terhindar dari Hoax.

Ketua Yayasan Annur dan Wakil Sekjen MUI, Dr KH. Ahmad Fahrur Rozi Burhan, menjelaskan, berita tidak benar atau yang kini dikenal dengan hoaks udah ada sejak zaman dahulu.

“Fitnah ada sejak zaman Rosululloh, ada fitnah istri Rosul berselingkuhan. Padahal itu bohong,” ujarnya di Pondok Pesantren Annur 1 Bululawang Malang, Ahad (25/4).

Selain itu, di era modern yang mana teknologi sudah semakin canggih, sering disalah gunakan untuk kepentingan tertentu.

“Sekarang ada teknologi yang bisa mengubah gambar bahkan video demi kepentingan tertentu,” tuturnya.

Dari situ, Fahrur mengatakan agar masyarakat bisa lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi atau berita yang didapat, apalagi hal itu dapat menyebabkan kerusuhan nantinya.

“Meski berita benar jika berpotensi kerusuhan maka tak boleh disebarkan. Tak semua yang kita dengar boleh disampaikan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, untuk mendukung kegiatan ini, Mafindo Malang telah menyediakan Materi dan kurikulum pelatihan yang disediakan di tularnalar.id. Ditujukan kepada Guru SMP dan SMA se Malang Raya yang hadir dalam gelaran tersebut.

“Menentukan tema, menentukan kompetensi, dan bisa diadaptasi dalam RPP (Recana Pelaksanaan Pendidikan),” imbuh koordinator wilayah Mafindo Malang, Anandito Birowo.

Sementara itu, Dosen Universitas Tribhuana Tunggadewi, Fathul Qorib, kurikulum tular nalar ini telah dikembangkan melalui tiga aspek, yakni tahu, tanggap, dan tangguh.

“Tahu artinya tahu mengembangkan diri dalam literasi digital, tanggap dengan merespon dan menjawab isu terkait dunia literasi digital dan tangguh berkolaborasi dan merangkul semua kalangan berpartisipasi merespon situasi,” paparnya.

Untuk materi yang disediakan di tular nalar sendiri beragam mulai dari pendidikan daring, berdaya internet, internet dan ruang kelas, internet dan kesehatan, menjadi warga digital, internet dan keluarga, internet damai, siaga bencana dan internet merangkul sesama.

“Semua materi itu tersedia di Tularnalar.id, juga tersedia beragam media ajar yang interaktif,” kata dia.

Diakhir, Dosen Teknologi Informasi UIN Maulana Malik Ibrahim, Linda Salma mengingatkan tentang bahaya hoax jika tidak diimbangi dengan literasi yang lebih.

“Hoax tak hanya menyebabkan misleading atau menyesatkan. Namun, bisa berdampak buruk seperti konflik SARA, kekerasan fisik hingga menyebabkan korban jiwa,” tandasnya.(der)