Lonjakan Harga Cabai Picu Inflasi Kota Malang Tinggi

Harga Cabai Meroket

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang, Dudi Herawadi. (Muhammad Choirul)
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang, Dudi Herawadi. (Muhammad Choirul)

MALANGVOICE – Melonjaknya harga cabai sejak akhir 2016 hingga awal 2017 ini, berdampak terhadap tingginya inflasi di Kota Malang. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, angka inflasi Kota Malang pada Januari 2017 menunjukkan nominal 1,45 month to mont.

Menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang, Dudi Herawadi, angka itu termasuk tinggi di regional Jawa. Inflasi Kota Malang bahkan tertinggi ke-4, setelah Surabaya, Jember, dan Cilacap.

“Cabai masih ‘pedas’,” celotehnya ketika ditanya terkait penyebab tingginya angka inflasi. Selain itu, harga beberapa kebutuhan lain seperti daging sapi, juga masih tinggi.

Dikatakan Dudi, Kota Malang perlu mengembangkan bisnis model pengendalian inflasi. Atas dasar ini pula, BI tengah menyusun kerja sama dengan PKK Kota Malang untuk ikut serta mengendalikan inflasi.

Ini bisa dilakukan, antara lain dengan penghijauan tanaman pangan, terutama cabai. “Kota Malang memang sudah hijau, tapi belum bermanfaat pada pengendalian inflasi. Belum banyak penghijauan untuk tanaman pangan, cabai misalnya, ini kalau dilakukan kan sangat membantu,” urainya.