Longsor Siang Hari di Sukun, Akibatkan Dua Orang Terluka

Ketua Forum Resiko Penanggulangan Bencana Kelurahan Bandungrejosari, Jarnoko Prihambodo, menunjuk lokasi longsor, (MG2).

MALANGVOICE – Kamar mandi warga di Jalan S Supriadi, Klayatan, Sukun, Kota Malang pada Sabtu (1/5) pukul 12.00 WIB siang, ambrol. Akibatnya dua orang mengalami luka sedang dan ringan.

Berdasarkan keterangan salah satu warga sekaligus Ketua Forum Risiko Penanggulangan Bencana Kelurahan Bandungrejosari, Jarnoko Prihambodo (50), longsor terjadi saat satu korban bernama Lestari Eka Mita (33) sedang mencuci baju di kamar mandi pada pukul 11.45 WIB.

Tepatnya 15 menit kemudian kamar mandi yang berada di bibir sungai Metro itu ambrol. Sehingga Mita ikut terjatuh dari ketinggian 7 meter ke arah sungai.

“Ketika itu langsung jatuh. Nah jatuh itu ditolong Sugianto (44) sebagai saksi dan sekaligus melakukan pertolongan,” ujarnya saat diwawancarai awak media, Sabtu (1/5).

Lalu, tak berselang waktu lama, kloset dari kamar mandi tersebut ikut jatuh dan hampir menimpa Mita. Untungnya Sugianto sigap dan menyelamatkan korban. Nahasnya saat melakukan pertolongan itu Sugianto ikut mengalami luka terkena pecahan kloset.

“Saksi saat melakukan pertolongan namun tertimpa juga. Kalau Pak Sugianto nya dirawat di rumah karena hanya luka ringan. Kalau korban Mita mengalami luka di bagian pelipis dan kaki,” tuturnya.

Lebih lanjut, Jarnoko mengatakan, peristiwa ini bukan kali pertama terjadi melainkan yang kedua kali di lokasi yang sama di tahun 2019 lalu. Akibatnya nenek dari Mita meninggal dunia.

“Kejadian ini sudah dua kali terjadi, pertama ibunya Mita meninggal di tempat yang sama. Untuk yang kedua ini Karena posisinya belum dibangun hanya ditutup dengan seng,” imbuhnya.

Sementara itu, Pengkaji Kebutuhan Logistik Bencana BPBD Kota Malang, Cornelia Selvyana Ayoe menyampaikan untuk saat ini penyebab longsor tersebut dikarenakan tanah yang memiliki kontur labil.

“Itu kan tanah urukan. Sehingga tidak stabil dan mengalami pergeseran terus. Jika pondasinya dari batu kali kan berbeda,” terangnya.

Terkait upaya lanjutan dalam menangani longsor itu, pihak BPBD Kota Malang telah melakukan Assesment, memperbarui informasi dan mencari informasi melalui pihak-pihak terkait kebencanaan dan memasang baricade line.

Dari situ, Selvyana menghimbau kepada masyarakat sekitar supaya lebih waspada dan tidak mendekati daerah longsor.

“Kami juga sudah koordinasi dengan instansi terkait mulai DPUPR juga BBWS Brantas,” tandasnya.(der)