Lomba Kampung Bersinar, Tunjukkan Swadaya Masyarakat Kota Malang

Wali Kota Malang, Sutiaji memanen sayuran bersama Ketua Penggerak PKK Kota Malang, Widiyawati, (Bagus/Mvoice).

MALANGVOICE – Ada sekitar 137 RW yang turut bersaing mendapatkan juara dalam Lomba Kampung Bersinar yang diinisiasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang.

Tiap RW menunjukkan beragam inovasi dari berbagai aspek dihadapan juri. Seleksi pun terus dilakukan hingga saat ini tersisa 20 RW yang maju ke babak selanjutnya.

Menariknya, selama perlombaan berlangsung hingga saat ini, masyarakat berinovasi secara mandiri melalui dana iuran atau swadaya, tanpa meminta bantuan APBD dari Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.

Wali Kota Malang, Sutiaji memberikan apresiasi atas kemandirian yang dimiliki masyarakat, utamanya peserta lomba Kampung bersinar.

Wali Kota Malang Sutiaji, bersama Ketua Penggerak PKK Kota Malang menikmati makanan dan minuman hasil olahan warga, (Bagus/Mvoice).

“Semua tidak mengandalkan APBD, Gotong-royong kita kuatkan. Maka apa yang disampaikan Bung Karno pendiri bangsa kita, kita kuatkan dengan Trisakti yakni, salah satunya Gotong-royong terus kita kuatkan,” ujarnya, Kamis (4/11).

Apresiasi tersebut disampaikan Sutiaji saat melakukan penilaian lomba kampung bersinar yang berada di RW 07, Kelurahan Lesanpuro, Kedungkandang, Kota Malang.

Dalam kesempatan itu, Sutiaji bersama Ketua Penggerak PKK Kota Malang, Widiyawati dan Kepala DLH Kota Malang Wahyu Setianto turut melakukan peninjauan langsung urban farming hingga menikmati hasil olahan kebun RW 07.

Sementara itu, Kepala DLH Kota Malang, Wahyu Setianto menyampaikan terdapat beberapa kriteria yang dijadikan pedoman para juri dalam lomba Kampung bersinar tersebut.

Tentunya, melalui perlombaan tersebut tujuan akhir yang ingin dicapai yaitu, melihat Kota Malang bisa lebih hijau serta menumbuhkan kepedulian masyarakat agar peduli pada lingkungan.

“Apalagi selama lomba kampung bersinar ini masyarakat tidak mendapatkan bantuan APBD atau Swadaya ini luar biasa. Gotong-royong dari semua tingkatan. Itu yang memang kita timbulkan terus pentingnya lingkungan kita,” kata dia.

Terpisah, Ketua Koordinator Lomba RW 07, Kelurahan Lesanpuro, Kedungkandang, Kota Malang, Heru, menjelaskan ada lima aspek yang dinilai dalam lomba kampung bersinar.

Mulai dari aspek kebersihan, penghijauan, konservasi air, sarana prasarana sanitasi dan terakhir aspek pemberdayaan masyarakat.

“Lima aspek itu di RW 07 sudah ada dan lengkap. Seperti sanitasi bagaimana memanfaatkan limbah air cucian, air Leri, air hujan ditampung dimana, sehingga tidak langsung dibuang ke selokan,” terangnya.

“Lalu, untuk aspek penghijauan juga bisa kita nikmati, itu terasa ukuran penghijauan itu bagaimana kita bangun, kalau situasi kita segar berarti penghijauannya bagus, siang, sore juga begitu,” imbuhnya.

Selain itu, warga RW 07, Kelurahan Lesanpuro Kedungkandang Kota Malang juga terus berupaya untuk berdaya guna bisnis, melalui produksi makanan dan minuman hasil olahan dari urban farming.

“Warga RW 07 ini spesifikasinya 90 persen pensiunan, mencari apalagi?. Ya ingin lingkungan itu bersih tapi berdaya guna bisnis. Jadi tercapai lah menanam toga, Sayur dan buah yang akhirnya dikelola menjadi makanan dan minuman,” ucap dia.

Diakhir Heru berharap dengan modal pada tahun 2019 pernah menjadi harapan satu, di tahun ini bisa meningkat lagi.

“Setelah tahun 2019, warga terus meningkatkan inovasi di kampung. Semoga nantinya bisa ditingkatkan. Harapannya juga ini akan kita tingkatkan menjadi kampung wisata,” tandasnya.(der)