Literasi Indonesia Ranking Terendah di Dunia, Unisma Resmikan Pusat Studi Literasi

Peresmian PSL FKIP Unisma (anja)

MALANGVOICE – Menurut catatan UNESCO, kemampuan literasi masyarakat Indonesia berada pada ranking paling rendah. Hal itu membuktikan ketidaksiapan masyarakat dalam hal kemampuan memahami bacaan dan menulis, sehingga gerakan literasi harus digagas.

Untuk itu, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Malang meresmikan Pusat Studi Literasi (PSL) untuk meningkatkan minat baca mahasiswa di perguruan tinggi dan juga masyarakat Malang.

“Ini merupakan pertama kalinya Unisma menjadi pelopor literasi secara Nasional. Kami merasa, minat baca mahasiswa masih sangat rendah,” kata Dekan FKIP Unisma, Dr Hasan Busri MPd, kepada MVoice beberapa menit lalu.

Dia menambahkan, salah satu program Pusat Studi Literasi yaitu memberikan workshop literasi kepada seluruh kepala sekolah dan guru di Kota Malang untuk mengembangkan praktek-praktek literasi di sekolah.

Bukan hanya di lingkungan pendidikan, PSL juga akan menggalakkan program literasi di lingkungan keluarga. Seperti membentuk pos rumah baca, perpustakaan desa bekerja sama dengan PKK dan pengajuan sponsor dana hibah ke pemerintah.

“Penyebab literasi di keluarga itu masih lemah bukan karena mereka malas, tapi karena bahan bacaannya tidak ada. Oleh karena itu kita akan menyediakan bahan baca itu dengan dana hibah dari pemerintah. Karena kita tahu kan perpustakaan masuk desa belum terlalu efektif juga,” katanya lagi.

Kedepan, program PSL Unisma akan mengembangkan berbagai gerakan literasi lain seperti literasi media, sekolah, dan desa