Lima Mahasiswa UB Teliti Modul Sel Surya Organik dari Alang-alang

Mahasiswa UB peneliti pemanfaatan alang-alang sebagai bahan dasar pembuat energi. (Istimewa)

MALANGVOICE – Lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) fokus mengembangkan penelitian mengenai sintesis polifuran dari bahan dasar alang-alang sebagai polimer alternatif pengganti sel surya anorganik.

Kelima mahasiswa itu, Umi Masruroh (Kimia 2012), Yosua (Teknik Pertanian 2012), Aviana Fadeline Siregar (Kimia 2012), Lilis Diah Puspitasari (Kimia 2012), dan Ferdian Dwi Cahyanto (Kimia 2013). Kelimanya fokus melakukan penelitian di bawah bimbingan Dr Sc Siti Mariyah Ulfa MSc.

Penelitian dilatarbelakangi krisis energi yang mengancam kelangsungan hidup manusia. Menurut Yosua, sebagian besar energi yang dipakai selama bersumber dari minyak bumi, batu bara, dan gas alam.

Bahan dasar itu tidak dapat diperbaharui. Selain itu, ada dampak negatif dari pemanfaatan sumber energi itu. Ia menambahkan, belakangan banyak dilakukan penelitian mengenai sumber energi tak terbatas, salah satunya adalah energi matahari.

Namun, dalam perkembangannya sel surya anorganik yang telah banyak digunakan menangkap energi matahari masih kurang efisien dan mahal.

“Sel surya yang berbahan dasar polimer organik berpotensi dikembangkan karena memiliki banyak kelebihan, di antaranya mudah dibuat, biaya produksi murah, ramah lingkungan, fleksibel dan ringan,” ungkapnya.

Dengan begitu, penerapan kerjanya jadi lebih mudah, bisa diterapkan di berbagai tempat yang terkena sinar matahari.

Sementara, Umi Masruroh mengatakan, alang-alang dipilih sebagai bahan dasar karena potensial untuk sintesis bahan kimia, yaitu polifuran. “Alang-alang mempunyai serat panjang dan mengandung hemiselulosa cukup tinggi,” imbuhnya.

Alasan lain, karena selama ini alang-alang merupakan tanaman liar dan pengganggu pertanian. Kelima mahasiswa ini ingin menjadikan alang-alang yang selama ini merugikan, menjadi bermanfaat.

“Alang-alang disintesis menjadi polifuran sebagai polimer modul sel surya melalui beberapa tahapan proses, yaitu hidrolisis, oksidasi, dekarboksilasi dan polimerisasi,” paparnya.

Polifuran merupakan bahan semikonduktor yang bisa mengubah energi foton menjadi energi listrik, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai lapisan aktif pada modul sel surya organik karena sifatnya yang stabil. Ia menyebut, pengujian sudah dilakukan dalam penelitian ini.

“Sudah diuji dengan spektrofotometri IR, GC (Gas Chromatography), dan TLC (Thin Layer Chromatography). Kami harap penelitian ini dapat lebih berkembang, khususnya tentang optimasi kinerja modul sel surya organik dan tentang bagaimana sintesis polifuran ini dapat ditingkatkan skalanya produksinya,” tuturnya.