LI-FI, Teknologi Alternatif WI-FI

ilustrasi penggunaan cahaya LED sebagai pengganti WIFI (purelifi.co.uk)

MALANGVOICE – Sejak Thomas Alfa Edison pertama kali menemukan bola lampu pada 1880, perkembangan lampu seiring waktu mewarnai kehidupan manusia dalam pemenuhan kebutuhan terkait dengan cahaya penerangan. Sejak saat itulah, manusia juga tidak lepas dari lampu sebagai sumber penerangan utama di rumah-rumah,gedung-gedung dan penerangan jalan menggantikan lilin, dan lampu gas.

Sekarang, teknologi lampu LED sudah tersebar dan digunakan oleh berbagai kalangan dan diterapkan pada teknologi lain seperti pesawan, lampu mobil, lampu handphone. Di pasaran sekarang, lampu LED sudah banyak tersedia.

PureLiFi adalah perusahaan yang sekarang sedang mengembangkan teknologi transfer data melalui cahaya LED.

Didalam lampu LED, terdapat semikonduktor yang sekarang sudah mulai difungsikan mulai dari mentransfer data untuk mengamankan jalur komunikasi dan jaringan.

Insinyur Harad Haas yang juga co-founder teknologi bernama pureLiFi ini menjelaskan kepada pri.org bagaimana LED digunakan untuk menstransfer data.

“LED memiliki properti yang dapat mengubah cahaya yang keluar dari LED dengan sangat-sangat cepat. Perubahan cahaya itu kemudian kami eksploitasi untuk menyandikan data sangat cepat, penerima data ini berupa detektor, detektor foto, yang akan melihat intensitas cahayanya. Mata manusia tidak akan bisa melihat perubahan ini. Bagi mata manusia, mereka hanya akan melihat cahaya konstan, tapi untuk detektor foto, intensitas cahayanya sebenarnya berubah-ubah. Dari situlah kami membuat pola alogaritma untuk pengolahan data,” kata Haas.

LiFi dinilai lebih aman daripada WiFi karena cahaya tidak bisa menembus tembok. Sehingga orang-orang diruangan berbeda atau digedung yang berbeda tidak bisa sembarangan login di jaringan tertentu.

Haas yakin bahwa LiFi nantinya akan dapat disediakan di daerah-daerah yang tertinggal dari segi teknologi komunikasi. Bisa juga digunakan di lokasi yang mana antena tidak bisa digunakan karena akan menyulut api, seperti pertambangan minyak, dalam laut, dan tempat-tempat dimana sinyal radio tidak dapat dijangkau.

Selanjutnya, Haas dan tim sedang mengembangkan teknologi ini untuk bisa di perkecil sehingga lebih portable untuk digunakan di laptop, atau mungkin handphone.