Lho, Lolos Verifikasi Prestasi, Tapi Tidak Masuk Sekolah Harapan, Kenapa?

Nurcholis, wali murid yang kecewa (anja)

MALANGVOICE – Salah satu kemudahan mengikuti PPDB jalur prestasi 2016 adalah, calon siswa bisa memilih 3 sekolah yang diminati. Tapi salah satu wali murid kecewa, karena anaknya malah dimasukkan ke sekolah lain selain sekolah yang sudah dipilih sebelumnya.

Nurcholis misalnya, sebelumnya sudah memilihkan SMP 20 Malang, karena jaraknya yang lebih dekat dengan rumah, Sawojajar. Tapi Dindik malah memilihkan SMPN 12 Malang yang jaraknya lebih jauh dari rumahnya.

Zubaidah tidak mau komentar (anja)
Zubaidah tidak mau komentar (anja)
“Lha malah dipilihkan SMPN 12 mbak, jauh ini. Kan saya pilih SMPN 20, karena saya memang tidak bisa leluasa mengantarkan anak saya. Saya tanya panitia, jawabannya tidak enak. Jawab gini, ‘Kalau gak mau ya jangan diambil!’ Lho ya bingung saya. Ini masih saya tindaklanjuti terus,” katanya kepada MVoice.

Sementara Kasi Sarana dan Prasarana Dikmen Dindik Kota Malang, Dodik Teguh Pribadi, mengaku sudah berusaha keras melakukan seleksi berkas. Panitia menyeleksi sejak Sabtu (25/6) dini hari.

Menurut Dodik, orangtua kebanyakan belum paham dengan sistem PPDB jalur prestasi, padahal sudah disosialisasikan jauh-jauh hari. “Ingat, prestasi yang diterima harus yang berjenjang,” tandasnya, saat ditemui wartawan di kantornya, beberapa menit lalu.

Ia juga menambahkan, prestasi dari perlombaan semacam yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi, piala walikota, piala gubernur dan sebagainya, itu tidak berlaku.

“Ya kami akui memang berkas-berkas sertifikatnya kami terima saja, tapi itu untuk menghindari protes saat pembukaan kemarin. Pada akhirnya kami pilah-pilah lagi. Bukan berarti bakal kami verifikasi semua,” katanya.

Ia mengingatkan lagi, penitia juga mempertimbangkan kemampuan akademik siswa. Meskipun siswa berprestasi, namun nilainya tidak maksimal, ada kemungkinan siswa ini tidak bisa masuk sekolah yang ia harapkan.

“Karena setiap sekolah punya passing grade sendiri-sendiri,” tandasnya lagi.

Terpisah, Kadindik Kota Malang, Zubaidah, tidak mau berkomentar. “Sudah ada aturannya, Kepala Dinas Pendidikan tidak bisa menerima tamu berkaitan dengan PPDB,” katanya kepada wartawan di Dindik, beberapa menit lalu.