Lewat PKM Laundry, Dosen Unitri Bantu Tingkatkan Perekonomian Desa Bakalan Krajan

MALANGVOICE – Usaha laundry atau jasa cuci pakaian sering menjadi sasaran usaha pengusaha pemula. Pada umumnya perkembangan bisnis laundry selalu menghadapi rintangan seperti masalah permodalan, peralatan yang minim dan sumber daya manusia yang terbatas jumlahnya.

Dari permasalahan bisnis laundry yang timbul di atas, maka dosem tim pelaksana Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang memberikan solusi dan bantuan usaha. Mereka adala Risnaningsih SE MSA dan Elly Lestari SE MSM.

“Kami memberikan bantuan berupa peralatan yang lebih modern, memberi penyuluhan tentang tata cara berwirausaha, memberikan pendampingan tentang pemakaian peralatan laundry, cara pengelolaan order laundry secara profesional dan tepat,” papar Risnaningsih.

Berkaitan dengan usaha laundry ini, ada dua mitra usaha laundry yaitu Yusuf Asari dengan usaha ‘My Laundry’ dan Iqhwan Lahuri dengan usaha ‘Dilla Laundry’ yang memulai usahanya dengan peralatan seadanya. Keduanya membuka usaha di Bakalan Krajan, Sukun, Malang.

“Dengan modal awal Rp 9,5 juta dan omzet per bulan Rp 2 juta serta peralatan yang masih minim/sederhana, dirasakan keuntungannya jauh dari harapan,” ungkap Risnaningsih.

Risnaningsih menceritakan, kedua mitra memulai usaha laundry dengan peralatan seadanya seperti setrika, mesin cuci dan gantungan pakaian untuk mengeringkan pakaian. Dari pengamatan Tim PKM, kedua pengusaha laundry tersebut sangat membutuhkan bantuan peralatan.

Sehingga dengan adanya bantuan DRPM berupa mesin pengering dan setrika untuk ‘My Laundry’ dan mesin cuci serta setrika untuk ‘Dilla Laundry’, usaha laundry milik Yusuf Asari dan Iqhwan Lahuri mengalami peningkatan pendapatan dibandingkan sebelum menerima bantuan.

“Setelah mendapatkan bantuan, omzet per bulan rata-rata kedua pengusaha laundry tersebut naik 50 persen,” ungkapnya.

Dengan bantuan ini diharapkan konsumen semakin meningkat sehingga pendapatan pengusaha laundry semakin meningkat.

“Kami harap agar perekonomian usaha mikro laundry berkembang, meningkatkan pendapatan sehingga dapat menyerap tenaga kerja baru,” pungkas Risnaningsih.(Der/Aka)