Lestarikan Jajanan Tradisional, Kota Batu Punya Festival Unik

Suasana Festival Djajanan Tradisional Kota Batu di Lippo Plaza Batu, Jumat malam (30/3). (Aziz / MVoice)
Suasana Festival Djajanan Tradisional Kota Batu di Lippo Plaza Batu, Jumat malam (30/3). (Aziz / MVoice)

MALANGVOICE – Sukses Festival Durian, kini berlanjut Festival Djajanan Tradisional Kota Batu 2018. Ferstival itu bisa dinikmati di halaman Lippo Plaza Kota Batu, mulai 30 Maret -1 April.

Festival ini diikuti kurang lebih 60 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Batu. Produk yang ditawarkan khususnya jajanan tradisional. UMKM ini juga sebelumnya mendapatkan bimbingan dari Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Batu.

Jajanan tradisional yang dijual itu ada Klepon, lupis, ongol-ongol, cenil, sawut, jenang, lemet, samiler, rujak manis, jenang jagung, lumpur, arum manis, tape ketan hitam, lepet jagung, horok-horok, dan sebagainya. Minumannya seperti kopi, teh rempah, jamu, gula jawa jahe, dan lain-lain.

Harga dibanderol mulai Rp 5 ribu sampai Rp 15 ribu. Selain masyarakat Kota Batu, beberapa wisatawan luar daerah juga tertarik untuk mampir. Ada juga beli untuk buah tangan.

Kasi Pengembangan Usaha dan Pengembangan Eksport Impor Diskumdag Kota Batu Inol Ertadiansyah mengatakan, kegiatan ini juga bertujuan melestarikan makanan tradisional khususnya di Kota Batu.

“Kami ingin melestarikan jajanan tradisional, supaya tidak tergeser dengan makanan-makanan dari luar negeri yang memang sudah banyak masuk di Indonesia, termasuk Kota Batu,” ungkap Inol saat ditemui MVoice di halaman Lippo Plaza Kota Batu.

Inol menambahkan, misi lain yang diusung dalam program ini yakni mengenalkan kepada anak-anak muda dan remaja. Sebab bisa dipastikan generasi milenial ini jarang kenal jajanan tradisional.

“Kids zaman now sudah asing dengan makanan-makanan ini, karena itu ada festival ini juga menjadi edukasi bagi mereka,” sambung dia.

Festival ini, masih kata Inol, jadi agenda triwulan menggandeng Lippo Plaza Batu. Bakal ada festival makanan-makanan yang lain memanjakan lidah pengunjung.

“Nanti akan ada festival-festival lainnya yang juga menarik,” jelas Inol.

Sementara itu Marketing Communication Lippo Plaza Batu, Kris Bale menjelaskan, dari 60 peserta UMKM yang mengikuti festival ini akan dipilih 10 terfavorit. Yakni dilihat dari hasil penjualan. Kemudian akan diberikan ruang yang dinamai Pojok Kampung untuk mereka berjualan di Lippo Plaza Batu

“Mereka akan kami beri ruang sendiri untuk jualan selama tiga bulan setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu,” urai Kris.(Der/Aka)